Grid.ID-Aplikasi chating Telegram diblokir secara resmi di Indonesia.
Alasannya adalah karena banyaknya konten negatif, radikalisme, kebencian, dan berbahaya seperi cara membuat bom.
Ada laporan beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa Telegram menjadi platform komunikasi pilihan untuk para pelaku terorisme, seperti grup ISIS dan Al-Qaeda.
Telegram, antara lain, digunakan untuk berkomunikasi oleh pelaku serangan di Paris pada 2015, serangan malam tahun baru 2017 di Turki, dan serangan di St. Petersburg pada April 2017.
(Baca : Canggihnya Supermarket Tanpa Kasir Milik Amazon dan Alibaba: Nilep Bakal Ketahuan )
Di Indonesia, sejumlah tersangka terorisme yang ditangkap Desember 2016 lalu, mengaku belajar membuat bom dengan mengikuti arahan lewat Telegram.
Lalu, sebenarnya, apa sih kehebatan Telegram sehingga disukai oleh para teroris?
1. Telegram sejak awal fokus sebagai aplikasi messaging yang aman diintip pihak lain, termasuk oleh pemerintah suatu negara.
2. Keamanan di Telegram berupa enkripsi end-to-end.
Jadi pesan yang dikirimkan tak bisa dicegat di tengah jalan (disadap) dan tak bisa dibaca, kecuali oleh pengirim dan penerima.
3. Meski aplikasi chating lain seperti WhatsApp juga menerapkan enkripsi, namun Telegram lebih baik.
Paula Verhoeven Datang ke Acara Diskusi di Tengah Perceraian dengan Baim Wong, Raffi Ahmad Beri Doa