Grid.id - Setiap tahun, aksi kekerasan terhadap perempuan semakin meningkat.
Menjadi makhluk yang bertaruh nyawa melahirkan generasi penerus, tapi perempuan kerap jadi korban kekerasan nan keji.
Salah satu kisah paling nestapa dialami Kanwal Qayyum (29).
Wanita asal Pakistan ini, mendapatkan derita luar biasa di hidupnya.
BACA Pemilik Rumah Inap Beber Kelakuan Turis Malaysia, Netizen Negeri Jiran Pun Malu
Ia pernah punya wajah yang begitu cantik.
Tapi semuanya tinggal sejarah sejak 10 tahun lalu.
Wajahnya rusak disiram asam oleh mantan suaminya.
Ia pun menjalani hidup sebagai si buruk rupa.
BACA Wow, Kim Kardashian Pernah Menggunakan Baju Tembus Pandang Tanpa Bra!
Sungguh menyedihkan melihat wajahnya sekarang.
Hidungnya hilang. Kulitnya seperti melepuh.
Dia kini hanya bisa mengenang kecantikan wajahnya.
Aksi penyerangan ini terjadi karena suami Kanwal Qayyum, cemburu.
BACA Kisah Nenkham Si Biksu Cabul, Gemar Barang Mewah dan Halalkan Berzina, Begini Cara Dia Dapat Uang
Kanwal Qayyum awalnya mengatakan kepada suaminya itu, bahwa ia akan bekerja menjadi pramugari.
Suaminya tak rela.
Ia melarang, tetapi Kanwal Qayyum tetap teguh pada pendiriannya.
Marah, ia pun menyerang Qayyum.
Kisah hidup Kanwal Qayyum pun terus berputar.
Tahun demi tahun ia lalui dengan menjalani operasi wajah.
Tim medis khusus di Pakistan merekonstruksi wajah Qayyum.
Kini, setelah 10 tahun sejak peristiwa pahit itu, Qayyum mendapat alis dan bulu mata baru, dari rambut yang diambil dokter dari kepalanya.
Untuk operasi bulu mata ini, seorang dokter bernama Asim Shahmalak, didatangkan khusus dari Manchester, Inggris, ke Karachi, Pakistan.
Di Inggris, ia memang terkenal sebagai pakar cangkok rambut.
"Kanwal Qayyum adalah wanita paling berani yang pernah kutemui,"
"Operasi ini berjalan dengan baik, dan aku banggabisa membantu untuk menambahkan bulu mata dan alis," kata Shahmalak.
Menurut Shahmalak, Kanwal Qayyum kini telah menikah.
Tapi, operasi perbaikan wajahnya terus berlangsung. (*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Aji Bramastra |
Editor | : | Aji Bramastra |