Grid.ID- Waktu kerja dengan sistem shift diketahui memberi dampak buruk pada pola tidur, waktu makan serta kemampuan berolahraga.
Namun menurut para penelitian, pola kerja shift mempengaruhi dorongan seksual juga untuk para pria.
Kurangnya tidur pada pria juga berkaitan erat dengan masalah urinasi dan disfungsi ereksi.
Sistem kerja seperti inilah yang membuat tingkat testoteron jadi menurun, sehingga membuat kualitas produksi air mani jadi rendah.
(Baca : Atas Macet, 'Pak Ogah' Bakal Diperbanyak dan Dibayarin Perusahaan Sekitarnya )
Para peneliti memeriksa ada 75 pria pekerja shift yang tidak subur, 96 pria lainnya interfil, dan 27 pria lainnya yang subur.
Mereka diminta menjawa kuesioner seputar masalah buang air kecil, masalah olahraga, kondisi medis serta tingkat depresi.
Penulis studi, Dr Alex Pastuszak dari Baylor College of Medicine , Houston menemukan bahwa banyak pria yang mengalami infertilitas.
Terutama bagi mereka yang bekerja pada shift malam.
(Baca : Wajib Tahu, Ini 4 Sifat Wanita yang Paling Favorit Bagi Pria Dewasa )
Produksi sperma mereka jauh lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak bekerja dengan sistem shift.
"Kami berpikir, terlalu lama atau sedikit tidur bisa mengubah hormon dan ekspresi gen yang penting dalam produksi sperma" ujar Alex.
Sistem kerja shift malam juga membuat para pria berisiko mengalami insomnia karena kurang tidur dan menimbulkan ngantuk yang berlebihan saat beraktivitas. (*)