Grid.ID- Geeta Mahour (40) dan Neetu (26) mengalami kerusakan badan yang mengerikan saat Inderjeet Mahour (60) yang mabuk, menuangkan zat asam ke istri dan anak perempuannya saat mereka tidur.
Dia juga menargetkan putrinya yang lebih muda yang bernama Krishna.
Krishna kemudian meninggal, akibat serangan tersebut di Agra, Uttar Pradesh di India.
Namun, karena Geeta terlalu miskin untuk tinggal sendiri, akhirnya ia memaafkan perlakuan suaminya tersebut.
Ia tetap tinggal bersama dengan suaminya.
(Baca : Ngeri Banget, Kepala Wanita Ini Nyaris Terpenggal Akibat Pelat Logam Nyasar )
Dikutip dari wawancara eksklusif Mail Online, Geeta berkata "Bahkan sampai detik ini, ketika ia mabuk, ia mengancam untuk membunuh kami."
"Saya menangis tiap malam akibat kejadian yang menimpa saya, dan saya harus jalani."
Anak perempuannya, Neetu, yang buta akibat serangan itu, tidak pernah menanyakan keputusan ibunya untuk kembali ke rumah neneknya.
Bahkan ia hampir tidak mengingat apa yang terjadi.
Saat itu Neetu baru berusia 3 tahun saat serangan itu terjadi.
(Baca : Ini 8 Langkah Cukur Alis yang Benar, Aman dan Mudah Dilakukan Sendiri )
Sebenarnya setelah serangan itu, Geeta sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Suaminya pun ditanggkap keesokan harinya.
Tapi begitu Geeta dan anak-anaknya dipulangkan dari Rumah Sakit, keadaan justru bertambah buruk.
"Saya pulang ke rumah ibu saya, tapi dia tidak punya uang untuk menghidup kami."
(Baca : Lipstik Merah Terlalu Biasa, Ini 3 Lipstik Warna Coklat yang Paling Banyak Dicari Beauty Junky )
"Ayah saya meninggal saat saya berusia delapan tahun dan sekarang ibu saya harus merawat adik laki-laki dan adik perempuan saya."
"Kami tidak punya uang," ujar Geeta.
Tragisnya, putri termuda Geeta, Krishna, yang baru berusia 18 bulan saat itu, meninggal karena infeksi dalam waktu satu bulan setelah meninggalkan rumah sakit.
"Kami sangat miskin, bahkan untuk membeli kain kafan untuk bayiku saja, saya tidak mampu."
(Baca : Diet Lewat Makan Lemon Memang Manjur, Tapi Ini 5 Efek Negatifnya )
"Saya harus melepaskan rok saya dan membungkusnya," tambah Geeta.
Tiga bulan setelah serangan tersebut, sementara Inderjeet masih di penjara, dia menulis surat kepada Geeta untuk meminta pengampunan.
"Orang-orang membenci kita, mereka menertawakan kami dan menatap kami dengan jijik."
"Tetangga bahkan meminta saya untuk meninggalkan daerah tersebut."
(Baca : Rambut Kusam, Kering, dan Susah Diatur? Yuk Atasi Dengan Minyak Zaitun )
"Saya menghadapi banyak tekanan. Saya khawatir tentang masa depan kami."
"Bagaimana saya bisa membesarkan anak-anak kami?"
"Jadi begitu saya sembuh, saya kembali padanya."
"Dia sangat baik selama bertahun-tahun, dan akhirnya kami pun memiliki anak perempuan lagi," ucap Geeta.
(Baca : Ini 4 Fakta Tentang Kelesuhan Kronis yang Perlu Kamu Waspadai )
Tapi walau begitu, Inderjeet sampai sekarangpun masih suka minum-minuman keras, dan Geeta yang mencari nafkah untuk keluarganya.
Pada tahun 2014, Neetu mulai bekerja di Sheroes Café, di Agra, yang didirikan oleh organisasi nirlaba Stop Acid Attacks.
Ini adalah kafe bagi korban serangan zat asam.
Para korban bisa datang untuk bekerja sama dan menemukan kemerdekaan.
(Baca : Ini Dia 5 TOP Brand Eyeliner yang Wajib Dimiliki Semua Wanita, Nggak Punya Nggak Keren! )
Neetu berharap bisa menjadi penyanyi suatu hari nanti.
Pada bulan Mei tahun ini, Neetu menjalani operasi di mata kanannya, dengan bantuan foundation Stop Acid Attack.
Tapi operasi hanya memperbaiki matanya hingga tiga persen.
Sementara mata kirinya rusak permanen dan tidak bisa disembuhkan.(*)
Berikut ini videonya.
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu