Grid.ID - Seks merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah ikatan pernikahan. Terlepas dari sesering apa suami-istri melakukannya, tentu saja yang lebih penting adalah bagaimana kedua belah pihak bisa sama-sama menikmati keintiman tersebut.
Jika sudah begitu, hubungan seks suami-istri bisa dikatakan berjalan sehat. Lebih dalam soal ini, dr. Nugroho Setiawan, MS., Sp.And., menjelaskan seks yang sehat itu ada beberapa sudut pandang. Apa saja?
1. Bukan cuma sehat fisik tapi juga psikis, apa maksudnya?
Artinya, suami-istri sehat secara fisik dan tidak menderita sakit apapun. Sedangkan sehat psikis artinya memiliki ketertarikan secara erotik di antara mereka. Dengan kata lain sama-sama menginginkan hubungan seks saat itu.
Wow, Artis Ini Beberkan Pengalaman Malam Pertamanya, Tapi Kok Tidur Nyenyak... | Grid.ID https://t.co/xY38REiqJs
— Grid.ID (@grid_id) July 27, 2017
Selain itu, itu seks sehat menurut dr. Nugroho juga dipandang dari usia saat melakukannya. Usia remaja tidak pantas melakukan hubungan seksual (usia 19 tahun atau kurang) karena jika terjadi kehamilan akan mengganggu pertumbuhan janin, kesulitan persalinan hingga mempengaruhi psikisnya.
2. Seks harus meliputi 4 unsur ini, loh
Hal tersebut meliputi rekreasi yaitu melakukan seks untuk memperoleh kesenangan dan kenikmatan. Lalu prokreasi, melakukan seks untuk tujuan punya anak.
Ketiga adalah relasi, melakukan seks untuk tujuan hubungan antara kedua pihak menjadi makin erat. Terakhir institusi di mana fungsi seks adalah untuk menguatkan institusi sebuah pernikahan.
(Baca Juga: Artis Ini Menikah Tidak Disetujui Oleh Orang Tuanya, Ternyata Sekarang Hidupnya Seperti Ini)
3. Pentingnya belajar soal seks yang sehat
Seks sehat sangat penting dalam sebuah pernikahan karena manusia adalah makhluk seksual. Agar seks sehat terpenuhi, maka sebelum menikah harus melakukan pemeriksaan pranikah.
“Apakah masing-masing pasangan memiliki penyakit yang mungkin ditularkan ke pasangannya. Atau pun mereka membawa bakat penyakit tertentu yang memungkinkan diturunkan ke anak mereka seperti thalasemia," kata dokter yang praktek di Brawijaya Women and Children Hospital ini.
Selanjutnya, harus tahu soal seksualitas agar tidak menimbulkan kekecewaan pada pasangan.
4. Jadi apa tanda-tanda seks yang sehat?
Seks yang baik dan sehat itu adalah kedua pasangan harus harmonis dan bisa dinikmati kedua belah pihak. “Pengetahuan yang cukup sangat dibutuhkan jangan sampai hanya dinikmati satu pihak saja atau malah tidak keduanya.”
Jika terjadi demikan, maka seks menjadi tidak sehat sehingga menganggu hubungan seks berikutnya.
(Baca Juga: Enggak Nyangka, Akhirnya Ayu Ting Ting Buka Suara Soal Keluarnya Dari Pesbukers)
5. Berapa sering idealnya suami-istri melakukan hubungan seks?
Tentu pertanyaan ini juga berujung pada apa tujuan dari melakukan hubungan seks tersebut?
Kalau ingin memiliki anak, pasangan dianjurkan berhubungan seks setiap 2 hari sekali. “Kita tidak pernah tahu kapan ovulasi wanita terjadi. Umumnya hanya sekali dalam satu siklus antara haid ke haid dan hanya bisa bertahan selama 24 jam," ujar dr. Nugroho.
Sperma yang bagus (menurut WHO - 2010) tersimpan 2 sampai 7 hari di suaminya. “Sperma dalam organ reproduksi istri bertahan 2 x 24 jam. Jadi, jika melakukan hubungan seks tiap 2 hari sekali maka sepanjang waktu subur di istri selalu ada sperma.”
7 Cara Mudah dan Murah Agar Wajah Tetap Awet Muda, Nomor 7 Susah Banget Dilakukan | Grid.ID https://t.co/59LREzQPvQ
— Grid.ID (@grid_id) July 27, 2017
Jika tujuannya untuk keharmonisan pernikahan seks bisa dilakukan kapan saja dan dengan frekuensi sesuai kesepakatan berdua. “Ada penelitian yang mengatakan, ternyata seks yang sehat dan baik itu jika dilakukan 3 kali seminggu atau lebih, akan membuat umur panjang.”
6. Perempuan, jangan ragu soal kebutuhan seksualnya
Aktivitas seks pada perempuan harus ada benefit dan menyenangkan. “Sehingga ingin mengulang aktivitas seksual tersebut lagi. Jika dirasakan tidak nikmat, maka akan malas melakukannya lagi.”
Oleh karena itu dibutuhkan foreplay yaitu merangsang diri dan pasangannya untuk terjadi respons seksual.
Sadis, Wanita Cantik 19 Tahun Ini Diculik dan Diperkosa, Ini Tweet Terakhirnya yang Membuat Trenyuh | Grid.ID https://t.co/SYBFWEjVoX
— Grid.ID (@grid_id) July 27, 2017
“Terutama wanita butuh foreplay dengan komunikasi yang baik, suasana yang baik dan pasangan yang cocok. Dibutuhkan rata-rata waktu 30 menit untuk respons seksual lengkap (Menurut Master and Johnson).”
7. Seks sehat berkaitan dengan gairah, bagaimana menimbulkannya?
Fisik yang bugar berkaitan dengan hormon testosteron yang dihasilkan dengan baik oleh tubuh. Faktor tersebut diikuti pula oleh pengalaman seksual sebelumnya.
"Jika sebelumnya tidak merasa nikmat, maka gairahnya akan turun. Sebaliknya, jika sebelumnya nikmat, maka akan ingin melakukan lagi. Seks yang baik adalah setiap kali melakukan akan selalu merasa nikmat.” (*)
(Baca Juga: Bersihkan Miss V Setelah Berhubungan Intim Dapat Cegah Kehamilan, Mitos Atau Fakta? Ini Jawabannya...)
Ogah Ketemu Nissa Sabyan, Ririe Fairus Pilih Lakukan Ini saat Ayus Datang Bareng Istri Baru ke Rumahnya: Gak Penting Juga