Grid.ID- Sebuah badan amal Spanyol menemukan 167 migran hidup dan 13 orang tewas, dalam operasi penyelamatan yang melibatkan kapal karet, melintasi hamparan laut yang mematikan.
Sebanyak 13 orang meninggal tersebut adalah anak-anak serta wanita hamil.
Merek berjuang melawan rasa lapar dan rasa putus asa saat menyebrangi Laut Tengah ke Eropa.
Lebih dari 2.200 migran telah meninggal dunia saat mencoba mencapai Eropa dari Mediterania sepanjang tahun ini, menurut Organisasi Internasional untuk Migras.
Artinya, hampir 10 orang yang berusaha untuk melakukan perjalanan itu setiap harinya.
Mengerikan! Terlepas Dari Bangku Wahana, Orang ini Langsung Meninggal di Tempat | Grid.ID https://t.co/B5946GpxRW
— Grid.ID (@grid_id) July 27, 2017
Tapi sayangnya penyelamatan terakhir sangatlah menyedihkan.
Sejauh 15 mil di lepas pantai Sabratha Libya, para migran tersebut berada di sebuah perahu karet yang mengapung di lautan lepas.
Perjalanan para migran itu berubah menjadi mengerikan setelah satu persatu migran meninggal dunia.
Beberapa migran terbaik telanjang di tengah perahu, ada juga yang duduk di pinggir perahu menunggu untuk diselamatkan.
(Baca : Waspada! Sering Anyang-anyangan, Bisa Jadi Infeksi Saluran Kemih )
Uni Eropa telah memperpanjang mandat operasi angkatan lautnya yang menargetkan penyelundupan migran di Laut Tengah sampai akhir 2018 dan menugaskannya untuk memantau perdagangan minyak ilegal dari Libya.
Penjaga pantai Italia mengatakan, lebih dari 8.000 migran telah diselamatkan di lepas pantai Libya dalam waktu 48 jam bulan lalu.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri