Grid.ID - Bhutan adalah salah satu negara yang paling tertutup, selain tentunya Korea Utara.
Namun kini, Bhutan membuka diri terhadap pariwisata dan mulai mengincar turis Indonesia.
Kunjungan wisatawan ke Bhutan meningkat setiap tahunnya.
Pada 2015, Bhutan dikunjungi sekitar 155.000 wisatawan.
Pada tahun yang sama, ada 333 turis asal Indonesia yang berkunjung ke negara tersebut.
Meski sudah membuka diri, masuk ke dalam negara tersebut tak semudah turis asing masuk ke Indonesia.
Wisatawan harus menggunakan travel agent asli Bhutan dengan tarif yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat.
Untuk premium daily package harganya 200 dollar AS per orang, per malam.
Harga tersebut berlaku untuk musim dingin dan musim panas.
Sementara untuk musim semi dan gugur, harganya 250 dollar AS per orang per malam.
Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Begini Ungkapan Penyesalan Matthew Pada Mama Papanya! https://t.co/Kj7B6wKFSB
— Grid.ID (@grid_id) July 25, 2017
Dikelilingi oleh Himalaya, Bhutan adalah sebuah negara kecil yang terjepit di antara India dan Tibet, sebelah timur Nepal dan utara Bangladesh.
Bhutan dianggap bagian dari Asia Selatan yang merupakan sebuah kerajaan Budha yang terletak di ujung timur Himalaya.
Kerajaan ini terkenal dengan biara, benteng, dan pemandangannya yang menakjubkan.
Tak banyak orang mengetahui tentant Bhutan, negara yang disebut sebagai negara paling bahagia di Asia.
PBB mengakui Bhutan sebagai negara baru pada tahun 1974
Inilah 12 fakta menarik tentang Bhutan yang dirangkun Grid.ID.
1. Makna kata Bhutan
Beberapa ahli mengatakan asal nama Bhutan berasal dari bahasa Sansekerta, Bhotanta yang berarti "akhir dari Tibet," atau bahasa Sanskerta Bhu-attan, yang berarti "dataran tinggi."
Jika dilihat memang negara ini berada di dataran tinggi.
2. Negara dengan kandungan karbon minim.
Bhutan adalah negara pertama di dunia yang memiliki kewajiban konstitusional khusus untuk melindungi lingkungannya.
Di antara persyaratannya adalah sedikitnya 60% negara harus tetap berada di bawah naungan hutan.
Hal ini membuat Bhutan disebut sebagai 'Carbon Sink' di dunia yang artinya menyerap lebih banyak Carbondioxide (CO2) daripada yang dihasilkan.
3. Adanya tingkat Kebahagiaan Nasional Bruto bukan PDB.
Penerimaan Domestik Brutto adalah indeks ekonomi yang umum dipakai di setiap negara, tetapi tidak dengan Bhutan.
Bhutan mengukur tingkat "kesehatan" negaranya melalui empat pilar: pembangunan berkelanjutan, perlindungan lingkungan, pelestarian budaya, dan tata pemerintahan yang baik.
Keempat pilar ini bersama-sama membentuk tingkat Kebahagiaan Nasional Bruto atau GNH.
Sedih, Inilah Sepenggal Isi Nota Pembelaannya, Fidelis Ditahan Karena Obati Istrinya Dengan Ganja
— Grid.ID (@grid_id) July 25, 2017
https://t.co/3uf1Fv9Zc6
4. Tidak ada lampu lalu lintas
Selain Pyongyang, Korea Utara, Thimpu adalah satu dari dua ibu kota di Asia yang tidak memiliki satu lampu lalu lintas.
Ada kemarahan masyarakat saat pejabat setempat memasang satu sinyal lalul lintas.
Mereka menempatkan petugas lalu lintas di setiap persimpangan.
5. Tembakau dilarang
Bhutan adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang penanaman, pemanenan, produksi, serta penjualan produk tembakau dan tembakau berdasarkan Undang-Undang Pengendalian Tembakau Bhutan 2010.
6. Memilki gunung tertinggi yang belum dibuka jalur pendakian
Gangkhar Puensum adalah titik tertinggi di Bhutan dengan ketinggian 24.840 kaki.
Gangkhar Puensum adalah gunung tertinggi di Bhutan dan belum dibuka jalur pendakian yang merupakan gunung tertinggi ke-40 di dunia.
Gangkhar Puensum berarti puncak putih tiga saudara rohani.
Gunung ini berbatasan dengan Tibet dan merupakan wilayah yang disengketakan.
Di peta, Tiongkok menempatkan gunung di perbatasan tetapi sumber lain menunjukkan gunung ini berada di Bhutan.
7. Tradisi Meshu Meshu
Perilaku orang-orang Bhutan mendikte bahwa kamu harus menolak makanan kapan pun yang ditawarkan kepada kamu.
Tradisinya adalah mengucapkan kata meshu meshu dan menutup mulut dengan tangan.
Kamu bisa memberi, meskipun, setelah dua atau tiga penawaran.
8. Pemburu burung akan dihukum
Siapa pun yang terbukti bersalah membunuh burung berleher hitam yang sangat terancam punah dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
9. Tidak ada televisi dan tanpa internet
Bhutan adalah salah satu negara terakhir di dunia yang memperkenalkan televisi kepada masyarakatnya.
Pemerintah mencabut larangan pemakaian TV dan di Internet, 11 tahun yang lalu.
10. Wisatawan asing dilarang berkunjung
Turis asing pertama kali diizinkan memasuki Bhutan pada tahun 1974 saat PBB mengakuinya sebagai sebuah negara
11. Punya banyak hotel berbintang
Meski terpencil dan terkesan tertutup, Bhutan bisa dibilang maju soal pariwisata.
Buktinya, negara itu punya banyak hotel bintang lima.
Amankora dan Le Meridien adalah salah dua hotel berbintang lima di Bhutan.
Le Meridien terdapat di dua lokasi yakni Thimphu (ibu kota Bhutan) dan Paro (kota satelit Thimphu yang jadi lokasi bandara internasional).
12. Paro Bandara Paling Berbahaya di Dunia
Bandara Paro adalah satu-satunya bandara internasional Bhutan.
Dikelilingi oleh puncak pegunungan Himalaya yang menjulang tinggi, Paro adalah salah satu bandara paling menantang di dunia untuk pilot.
Bahkan, hanya ada delapan pilot di dunia yang saat ini bersertifikat untuk mendarat di sana.
Terbang mendarat dan lepas landas di bandara ini dianggap sangat berbahaya.
Pilot tersebut harus manuver pesawatnya di antara banyak puncak pegunungan Himalaya yang tajam.
Dia harus menghindari rumah-rumah yang terletak di dekat bandara dan mendarat di landasan pacu sepanjang 2 km yang sempit.
Embusan angin yang kencang, bisa dengan mudah pesawat keluar jalur. (*)
Mobil Mewahnya Ditabrak Sopir Truk, Wanita Ini Malah Tak Marah dan Tak Minta Ganti Rugi, Ini Alasannya