Grid.ID - Buat kamu nih yang menggunakan motor untuk kegiatan sehari-hari.
Helm yang kamu kenakan pernah dicuci nggak?
Kalian harus tahu, bahwa helm itu perlu dicuci secara berkala.
Apalagi kalau helem tersebut dipakai setiap hari.
Walah, Pakai Celana Model Ini, Syahrini Dibilang Mirip Hantu
— Grid.ID (@grid_id) July 30, 2017
https://t.co/ImjHo1dxzF
"Helm itu sangat berpengaruh sekali terhadap kulit kepala.
Sebab kepala tertutup dan akan menimbulkan panas, basah dan menjadi pengap.
Nah, itu bisa menimbulkan masalah di kulit kepala.
Jika helm tidak dicuci yang ditakutkan itu adanya jamur, begitu sudah nempel akan menular di kulit kepala.
Mangkanya harus rajin dicuci," katanya dokter spesialis kulit dan kelamin RS Hermina Galaxy, Bekasi, Bambang Dwi Pahyana, SPkk.
Yaduy, Zaskia Gotik Langgar Bahu Tol, Bakal Jadi Duta Lalu Lintas Nggak Ya?
— Grid.ID (@grid_id) July 30, 2017
https://t.co/BoM3HHjU7l
Helm yang tidak rutin dibersihkan, berpotensi menghadirkan masalah bagi sang pemakai. Beberapa masalah yang timbul, yakni munculnya jerawat pada muka dan rambut berketombe.
Dari struktur bahannya, sudah pasti keringat akan segera menyerap ke bagian busa dan linen.
Pada perjalanan pagi hari, kepala akan berkeringat, kemudian sore hari keringat tersebut mengendap. Ketika hal tersebut terus berulang, maka endapan keringat bercampur dengan debu akan menetap di bagian dalam helm.
Bambang menilai, kepala yang mengalami panas, basah dan pengap saat memakai helm itu langsung menimbulkan efek penyakit yang disebut seboroik.
“Seboroik adalah penyakit kulit yang biasanya mengenai kulit kepala dan area tubuh yang berminyak.
Seperti punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas.
Pada kulit kepala, penyakit ini menyebabkan kulit berwarna merah, berketombe, dan bersisik," ujar dokter tiga anak ini.
Untuk pencucian helm, ada yang menyarankan dilakukan 1 bulan sekali.(*)
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |