Grid.ID – Kabar penolakan SNSD datang ke Jakarta akhirnya mendapat pencerahan.
Setelah beberapa kali dikecam oleh beberapa pihak, pro kontra yang telah merebak di dunia maya itu pun mulai mereda sejak Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, mengungkapkan alasan Pemerintah RI mengundang dua personel girlband Korea Selatan SNSD (So Nyuh Shi Dae) atau Girls' Generation tampil di Jakarta pada 18 Agustus 2017 mendatang.
Triawan Munaf, seperti dikutip Grid.ID dari Kompas,com menyampaikan, kemeriahan dalam acara Countdown to Asian Games 2018 (hitung mundur menuju Asian Games 2018) harus segera dilaksanakan untuk segera mendapat perhatian dari publik.
Menurutnya,penyelenggara Indonesia sudah ketinggalan dalam mempromosikan acara yang juga bakal digelar di Palembang tersebut.
"Nah, kalau di negara-negara lain, promosi perhelatan Asian Games itu sudah diselenggarakan jauh-jauh hari. Malah, ada yang lima tahun sebelumnya publikasi ke dunia, ada yang tiga tahun sebelumnya. Kita (Indonesia) tinggal satu tahun. Jadi, kami (Pemerintah) merasa harus ada promosi," tutur Triawan melalui telepon, Senin (31/7/2017).
"Nah, untuk itu kami akan menyelenggarakan hitung mundur atau Countdown to Asian Games 2018," tuturnya lagi.
Namun, promosi itu diarahkan bukan ke dalam Indonesia saja, melainkan juga ke seluruh dunia, khususnya Asia.
"Bukan ASEAN ya, tapi Asian. Asian Games 2018 itu termasuk China, Jepang, India. Jadi, kan ini Asia. Jadi, selain dimeriahkan oleh artis-artis nasional, juga oleh artis-artis yang punya daya tarik secara Asia. Kami undang yang terkenal di Asia. Tapi, ini bergantung pada anggaran kami, terbatas," ucap Triawan.
Omong-omong soal biaya, ayah dari penyanyi Sherina Munaf ini mengungkapkan bahwa dua personel SNSD yang bakal diundangnya ke acara Countdown to Asian Games 2018 itu dibiayai bukan dari kas pemerintah melainkan lewat sponsor.
"Negara tidak keluar uang untuk ini. Tidak pakai uang negara, tapi sponsor, untuk Countdown to Asian Games 2018," ucap Triawan berusaha menghalau kekhawatiran sejumlah orang. (*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka