Grid.ID – Nama Warung Ayam Gepuk Pak Gembus sekilas terdengar sederhana dan biasa saja seperti warung makan atau warung nasi yang menjajakan ayam goreng sebagai menu utamanya, tapi jangan tanya soal kesuksesannya.
Hanya dengan menawarkan menu sedap ala rumahan dari dapur kamu sendiri, siapapun bisa sukses dalam berbisnis kuliner, termasuk kamu dan para ibu rumah tangga di rumah.
Perbedaan rasa dan sajian ayam Gepuk Pak Gembus sebenarnya hanya terletak di ayam goreng yang diberi bumbu pedasnya atau sambalnya karena cabai yang diulek diberi kacang mede sehingga rasanya terasa sangat gurih.
( BACA : Rossa Sukses Kembangkan Bisnis Tempat Karaoke, Dalam 6 Tahun Ada 43 Outlet )
Yap, hidangan ala rumahan yang menawarkan cita rasa khas Indonesia sekarang memang merajai minat pencinta kuliner yang mayoritas datang dari generasi muda millennials.
Tentunya dengan catatan bahwa harganya ramah kantong, dong, dan bikin kita merasa makan seperti di rumah. Setuju nggak? Hehehe…
Cerita kesuksesan yang menginspirasi kali ini datang dari Warung Ayam Gepuk Pak Gembus. dan tentunya bisa kamu contek sebagai motivasi usaha.
Seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com, ternyata sebelum warung ini dikenal luas masyarakat hingga menjadi langganan para pemesan via ojek online, perjalanan Warung Ayam Gepuk Pak Gembus pun tidak semulus yang dikira banyak orang.
( BACA : Modal Rp 85 Ribu, Bocah SMP Jadi Kaya Raya, Bisnisnya Sederhana Tapi Tak Terpikirkan )
Berikut penuturan Ridho Nurul Adityawan, pria muda yang inspiratif yang patut diacungi jempol berkat kegigihannya membangun Warung Ayam Goreng Pak Gembus.
Ridho sendiri merupakan lulusan D3 Politeknik Universitas Diponegoro, Semarang ini memulai usaha hanya bermodal uang sebesar Rp 23 juta.
Sebelum memulai usahanya, Ridho pernah bekerja sebagai staf di sebuah perusahaan batu bara di Kalimantan selama 8 bulan.
Tak lama di sana, Ridho memutuskan untuk pindah ke perusahaan lainnya sebagao staf administrator di PT Wilmar di Sambas selama 1,2 tahun, hingga akhirnya Customer Service Inbound di MNC (Indovison) selam 1,5 tahun.
( BACA : Kisah Bisnis Ayam Geprek Ruben Onsu, Ternyata Awalnya Seperti ini )
Modal tekad kuat dan uang pinjam sana-sini
Setiap bulannya Ridho menyisihkan separuh gajinya untuk modal usaha, padahal gaji yang ia terima setiap bulan tidak terlalu banyak hanya berkisar Rp2,8 juta tiap bulannya.
Karena kegigihannya, selama 3,5 tahun akhirnya Ridho berhasil mengumpulkan modal sebesar Rp19 juta dan memulai membangun warung ayam goreng.
Warung ayam gorengnya diberi nama Ayam Gepuk Pak Gembus dengan banner warna kuning dan ayam yang sedang memegang pentungan.
Warung Ayam Gepuk Pak Gembus pertama kali berdiri di Jalan Pesanggrahan, Jakarta Barat pada 12 Oktober 2013.
Sayangnya modal Rp19 juta itu belum cukup, Ridho membutuhkan modal hingga Rp23 juta agar bisa memulai usahanya.
Untuk menutupi kekurangan, Ridho berutang sana sini. "Saya pinjam kamera ke teman kos-kosan saya dan kameranya saya gadaikan. Sampai motor saya Vario 110 cc, diambil sama leasing," kata Ridho yang dilansir Grid.ID dari Kompas.com.
( BACA : Jangan Ngaku Millennials Kalau Belum Coba Ayam Keprabon Express, Pecah Banget )
Dari berjualan 3 ekor hingga 110 ekor di 460 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia
Nasib tak selalu mujur, enam bulan sudah Ridho menjalankan usahanya menjual ayam goreng tak berjalan lancar.
Pasalnya dalam sehari hanya tiga ekor ayam saja belum tentu habis, tapi karena kegigihannya usaha Ayam Gepuk Pak Gembus terus berjalan.
Suatu hari Ridho berhasil menjual 12 ekor ayam dengan keuntungan bersih tiap harinya sebesar Rp150 ribu.
Tak sengaja Ridho bertemu dengan seorang pelanggan yang bernama Dani dan menawarkannya untu bisnis Franchise.
( BACA : Pedasnya Ayam Cabai Hijau Di Ayampedos Bikin Kamu Merem Melek )
Setelah semua proses dijalani, Dani merasa tertarik dan membuka dua cabang Ayam Gepuk Pak Gembus di Mangg Besar dan Kebon Sirih.
Sedangkan Ridho hanya bermodalkan banner yang dilengkapi dengan nomor teleponnya untuk bisnis franchise.
Tak ada yang menyangka, Ayam Gepuk Pak Gembus kini sudah memiliki 462 cabang se-Asia Tenggara.
Dulu Ridho hanya menghabiskan 3 ekor ayam saja, tapi kini tiap warung bisa menghabiskan 110 ekor ayam atau setara dengan 12 ton ayam di seluruh cabang habis dalam satu hari.
Melihat keuntungan yang diperoleh Ridho mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Yeloow Food Indonesia, sejak Maret 2015 lalu. (*)
Feby Marcelia Kepergok Netizen Jalan Sama Pria Baru padahal Baru Cerai, Revand Narya: Ini Bukti Allah Nggak Tidur
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |