Beberapa "relawan" dari Indonesia yang ingin menjadi jihadis atau pengantin jihadis, demi mengejar "surga dunia" yang dijanjikan ISIS mulai sadar setelah masuk "khalifah Islam" versi ISIS, bahwa di Suriah atau Irak, yang ada hanyalah "neraka".
Harapan muluk kaum lelaki, mendapat kerja, dibayarkan utang dan mendapat beragam fasilitas kehidupan gratis berubah jadi mimpi buruk.
Kaum pria yang tida bersedia bertempur, langsung dipenjarakan atau disiksa.
Dr Ryan Thamrin Meninggal, Ternyata Benar Ini Penyebab Dr Ryan Meninggal | Grid.ID https://t.co/hRvDmZojyz
— Grid.ID (@grid_id) August 4, 2017
Sementara kaum wanitanya dipaksa untuk menjadi pengantin jihadis.
Nurshardrina Khairadhania (19), perempuan WNI yang tergiur janji surga khakalifat ISIS, dalam wawancara dengan kantor berita AP menyatakan, ia amat menyesal, naiv dan bodoh.
Dalam bahasa Inggris cukup fasih, Nur menuturkan, baru setibanya di Turki ia menyadari situasinya amat berbahaya.
Tapi "keluarganya" tetap ngotot pergi ke Raqqa.
Di sana, kaum perempuan dipisahkan dari kaum lelaki, dan dikurung di sebuah asrama.
Di asrama itu pula, Nur dipaksa menjadi pengantin jihadis.
Disebutkannnya, pagi hari ia diminta menikah dengan jihadis, dan jawabannya harus diberikan malam hari itu juga.
(Baca Juga: Dr Reisa Broto Asmoro Teman Dekat Dr OZ, Tidak Disangka Ternyata Seperti Ini Kehidupanya)
Tidak sesuai kaidah Islam
Dalam wawancara itu Nur juga menegaskan, perilaku jihadis ISIS tidak sesuai kaidah Islam yang ia pahami.