Grid.ID - Menurut sebuah studi terbaru yang dilakukan Seaver Center for Research and Treatment di Mount Sinai menemukan bahwa anak yang terlahir dari ayah yang berumur kurang dari 25 tahun atau di atas 51 tahun berisiko mengalami kesulitan susah untuk bersosialisai dengan lingkunganya.
Dikutip dari Independent, para peneliti menganalisis 15.000 anak kembar di Inggris yang berusia 4 sampai 16 tahun.
"Hasil studi menunjukan, anak-anak yang lahir dari ayah yang berusia relatif muda atau terlalu tua mungkin menghadapi kesulitan bersosialisasi. Walau hasil diagnosis tidak menunjukan mereka menyandang autisme, tapi hal ini bisa saja terjadi," ujar salah satu anggota penelitian, Magdalena Janecka, PhD dari Mount Sinai.
Menurut penelitian ini juga menyatakan bahwa masalah ini hanya dipengaruhi oleh usia si ayah, bukan si ibu.
Ladies Ingin Bercinta Sedasyat Malam Pertama Coba Deh 5 Trik ini Nanti Malam
— Grid.ID (@grid_id) August 5, 2017
https://t.co/NBnUEA73fu
Untuk mengetahui hubungan antara anak autis dan usia ayah, para periset mencari perbedaan dalam pola perkembangan keterampilan sosial serta perilaku lainya.
Perilaku ini termasuk perilaku dan masalah dengan teman sebaya serta tingkat emosi anak.
Mereka juga menyelidiki apakah efek usia ayah terhadap perkembangan ini disebabkan oleh genetik atau lingkungan.
Namun setelah dilakukan alisis genetika, para peneliti menemukan bahwa pengembangan keterampilan sosial dipengaruhi oleh faktor gentik, bukan faktor lingkungan.
(BACA Ini Efek Buruk Dumolid, Obat yang Diduga Dipakai Tora dan Mieke)
Dr Janecka percaya bahwa perbedaan perkembangan dalam penelitian ini mungkin tergantung pada perubahan kematangan otak anak.
"Mengindentifikasi struktur saraf yang dipengaruhi oleh usia ayah pada saat pembuahan, memungkinkan orang tua lebih memahami risiko autisme," tutupnya. (*)
Viral, Gadis Anak dari Pengepul Barang Bekas Ini Berhasil Jadi Sarjana, Auto Bangga Pamer Foto di Atas Gerobak Orang Tua
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |