Grid.ID - Bagi beberapa wanita, nyeri haid sangat menyiksa sehingga mereka memutuskan untuk mengonsumsi pain killer.
Setiap wanita memiliki ambang nyeri yang berbeda dan tubuh mereka bereaksi terhadap nyeri haid dengan cara berbeda.
Agar Tidak Bernasib Seperti Dr. Oz, Ini 9 Cara Paling Ampuh Agar Terhindari dari Kanker Otak
— Grid.ID (@grid_id) August 5, 2017
https://t.co/Biifx5tSOA
(BACA: 5 Pengertian Tentang Luar Angkasa yang Seringkali Orang Salah Paham, Nomor 1 Mengejutkan)
Wanita yang merasa sulit menahan kram secara alami sering mengonsumsi obat penghilang rasa sakit untuk mengatasinya.
Seorang konsultan Ginekolog dan Dokter Kandungan, Dr Meghana Sarvaiya menjelaskan efek dari pengonsumsian pain Killer. Simak ulasannya dikutip dari Thehealthsite.
1. Dosis ringan obat penghilang rasa sakit dapat membantu mengurangi kram menstruasi dan aman.
Sebenarnya, jika kamu menderita sakit tenggang atau kram menstruasi, minum obat penghilang rasa sakit ringan seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu.
Ini juga cara aman untuk mengobati kram menstruasi dengan obat-obatan.
Tapi jika kamu mengambil obat penghilang rasa sakit lebih dari satu pil dalam sehari, kamu musti mengonsultasikanya terlebih dahulu dengan dokter.
5 Berita Terpopuler - Bangkrutnya Jamu Nyonya Meneer Hingga Firasat Buruk Dokter Reisa Kepada Dokter Ryan Thamrin https://t.co/dwtc6hpa0O
— Grid.ID (@grid_id) August 6, 2017
(BACA: AI Buatan Facebook Dimatikan Karena Mulai Menciptakan Bahasa Sendiri, dan Ini Bukan Pertama Kalinya)
2. Rasa sakit akan membaik seiring bertambahnya usia.
"Tentu saja, penggunaan obat penghilang rasa sakit yang berkepanjangan memiliki efek samping,”
“Tapi nyeri haid teratur tidak berlangsung selamanya.“
“Begitu seorang gadis meninggalkan masa remaja, rasa sakitnya perlahan akan hilang," tutup Dr Meghana. (*)