"Baru 3 hari dok"
"Sakit gak?" Sambil memencet benjolannya
(Baca : Sempat Bersiteru, Akhirnya Louis Tomlinson dan Zayn Malik Kembali Berdamai dan Bersahabat )
"Enggak dok enggak sakit, tp kalo sariawannya masih sakit dok, menelan jg jd sakit,kepala juga makin sering sakit"
"Harusnya bapak di periksa MRI biar tau sakitnya dari mana, kalo benjolannya ini kemungkinan tumor jinak, bagaimana kalo di oprasi benjolannya terus nanti kita periksakan hasilnya"
Suamiku hanya mengangguk, tanda setuju..
Awal agustus 2016, aku menemani suami di oprasi di RS JAKARTA,, zuma aku titipkan pada mamahku, ketika tau kabar suami mau di oprasi, mamah langsung berangkat ke jakarta..
Operasi berjalan lancar, 3 jam lamanya,,
"Ini istrinya pak Andrie? Operasinya sudah beres, ini benjolan yg sudah diambil mau diPA-kan dulu ya, hasilnya nanti 10 hari lagi..
Tanggal 13 agustus 2016, kami kembali menemui dokter, dokterpun menyampaikan hasilnya dan juga hasil PA dari laboratorium.
“bapak usianya berapa tahun?”
"28 dok"
"Sudah punya anak?"
"Sudah, baru usia setahun dok".
Dokterpun menghela napas panjang...ada perasaan tak enak saat itu.
"Hasil pemeriksaannya kurang bagus, bapak positif terkena KANKER LIDAH,
Dek.. seolah detak jantungku berhenti “KANKER…Dok?”
Tiba-tiba mataku jadi gelap, sebuah beban berat serasa menindih badanku. Aku diam dan tak bisa berkata apa-apa, lama aku terdiam.
“Kanker..?” tanyaku,
tapi kalimat itu tak mampu terucap hanya bersarang di kepalaku.
Sebuah penyakit yang selama ini hanya aku kenal lewat informasi dan berita-berita, kini penyakit itupun menghampiri orang terdekatku orang yang paling aku sayangi. Penyakit yang menakutkan itu menyerang suamiku.
Kutatap wajah suamiku, suamiku hanya terdiam, pucat...
bapak saya sarankan berobat ke RS DHARMAIS, karena disana rumah sakit khusus menangani penyakit seperti bapak, harus cepat ya pak, sebelum kankernya menyebar kemana2.
Segera kuambil surat pengantar dokter dan menuju RS DHARMAIS.
Sungguh tak pernah terpikirkan sedikitpun sebelumnya, kini kami berada dalam deretan orang-orang penderita kanker di ruang tunggu pasien. Aroma kecemasan bahkan keputusasaan tergambar di wajah mereka. Sebenarnya ini juga saya rasakan, tapi saya harus menyembunyikan raut ini di hadapan suamiku. Aku harus tetap menyuguhkan energi penyemangat padanya.
Serangkaian pemeriksaan kami lakukan, lab, usg, rontgen, ct scan, bone scan.
"Dari hasil pemeriksaan, 3/4 lidah bapak sudah terkena kanker, bapak harus di oprasi di angkat lidah" kata dokter nya..
Ya Allah… apa lagi ini? Diangkat lidah? Kenapa harus suamiku yang mengalaminya? Kami pun pulang dengan perasaan yang tak tentu, nanti kita periksa ke RS SILOAM ya bii, kita cari second opinion"
Esoknya kita periksa ke RS SILOAM,, dokter melakukan endoskopi, memasukan kabel kecil yg ada kameranya melewati lubang hidungnya,, terlihat jelas kamera menangkap gambar di monitor.
"Wahh, kanker nya sudah menyebar ke tenggorokan pak"
Memang terlihat banyak benjolan merah di dekat pita suara.
"Kalo boleh tau sudah stadium berapa dok?"
"Kalo ini sih sudah stadium 4"
"Terus gimana dok? Tanyaku lirih,,
“Nanti bapak harus menjalani pengobatan kemoterapi 3 kali, langsung radiasi selama 30 kali.”