Pukul 16.00, aku disodori surat pernyataan,, kata dokter ini adalah Surat persetujuan untuk tidak dilakukan tindakan apapun jika terjadi apa2 sama suamiku. Akupun pasrah “tak sanggup rasanya hati ini kehilanganmu, aku ingin tetap menatap wajahmu, aku ingin tetap mendampingimu meski dalam ketidakberdayaanmu.”
"Abbi…..inilah yang terbaik yang diberikan Allah buat kita, maafkan ummi, tak bisa menjagamu selama ini. Ummi ikhlas abbi pergi, ummi terima semua dengan ihklas..
Jangan khawatir bii, ummi akan menjaga dan merawat anak-anak kita,” kubisikan lirih ditelinga suamiku.
Dalam setiap rangkaian doaku tak pernah aku mengucapkan kata-kata menyerah “kalo memang hendak Engkau ambil maka mudahkan,” tak pernah aku menyebut kata-kata itu. Aku selalu minta kesembuhan, kesembuhan karena aku memang menginginkan suamiku benar-benar sembuh.
Sepertinya kini aku harus menyerah dan pasrah “Ya.. Robb jika memang Engkau menentukan jalan lain aku ikhlas ya Allah…., mudahkan jalan suamiku untuk menghadapmu dengan khusnul khotimah.”
Kubimbing suamiku menyebut kalimat “LAAILAHA ILLALLAH MUHAMMADUR ROSULULLAH.. Kuulang hingga berkali-kali..
Dua bulir bening tersembul dari sudut matanya. Aku merasakan ia sanggup mengikuti kalimat ini..
Pukul 16.40 ia menghembuskan nafasnya yg terakhir..
“bu, bapak sudah tidak ada.” ujar dokternya. aku tau maksudnya tapi aku masih tak percaya. Kutengok layar monitor yang terhubung ketubuh suamiku. Tak ada lagi yang bergerak disana.
kudekap tubuh lemas suamiku.. ku kecup bibirnya, dan ku usap matanya... “INNA LILLAAHI WAINNA ILAIHI ROOJIUUN.”
Aku termenung disampingnya tapi tak ada lagi air mata yang keluar. “ummi ikhlas melepasmu bii, Allah telah memilihkan jalan terbaik buat kita.”
Selamat Jalan suamiku Andrie K Farid …… jemput aku dan anak-anak nanti di pintu SurgaNya......
Boleh di share gak usah izin ya,, semoga cerita ini bermanfaat.. (*)
2. Kasus Bayi dalam Freezer - Psikolog Ungkap Kisah Cinta Pelaku, Ternyata Ini Penyebab SA Lakukan Kejahatan Mengerikan itu
Penyelidikan kasus 'bayi dalam freezer' di Tarakan, Kalimantan Utara, kembali memunculkan fakta mengejutkan.
Saat dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap SA, oleh psikolog Kota Tarakan Provinsi Kaltara Fanny Sumajaow, polisi mendapat fakta soal kisah cinta pelaku.
Akhirnya, terungkap perjumpaan SA dengan DO.
SA akhirnya mengisahkan bagaimana ia pertama kali berjumpa dengan DO, hingga mau menjadi istri keempatnya meski hanya dinikahi secara siri.