Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID – Dicky Muhammad Prasetya (24) atau yang lebih dikenal dengan Dicky Smash beberapa waktu lalu sempat heboh karena wajahnya yang babak belur.
Ia mengaku dikeroyok dan dianiaya tepatnya pada Sabtu (29/7/2017) dini hari pukul 3.30 WIB sepulangnya dari pesta ulang tahun temannya di kafe Blowfish, Jakarta.
Hari ini Rabu (9/8/2017) Dicky, bersama temannya Senli dan juga didampingi kuasa hukumnya Mario Pranda serta Hesti Klepek-klepek mendatangi Polsek Mampang, Jakarta Selatan, untuk memenuhi panggilan memberikan keterangan tambahan dan saksi-saksi terkait kasus tersebut.
(Baca: Dicky Smash Ungkap 2 Ciri Pria yang Memukulinya di Kelab Malam, Serem!)
Pemeriksaan yang berjalan kurang lebih selama empat jam si Polsek Mampang itu Dicky membawa barang Bukti berupa hasil visum, foto, nama para terlapor dan lainnya yang sudah diberikan pihaknya kepada Polsek Mampang.
Menurut kuasa hukumnya yaitu Mario, kasus ini termasuk dalam penganiayaan berat dan penghinaan.
"Jadi ini kita masuk dalam dugaan tindak penganiayaan berat. Dan penghinaan terhadap saudara Dicky dan teman-temannya, kejadian itu kita duga kuat, pelaku ini dalam kondisi mabuk ya. Pada bubaran malam hari itu," ucap Mario.
Selama pemeriksaan, Dicky kurang lebih ditanya dengan 10 pertanyaan yang sudah di isi semuanya olehnya.
Dicky sendiri sudah mempercayakan kasusnya ini kepada kuasa hukumnya dan pihak kepolisian.
(Baca: Babak Belur dan Bonyok, Dicky SM*SH Sempat Pingsan Saat Dikeroyoki, Lihat Video Penuturannya)
"Sangat berjalan dengan cepat sih pastinya. Pokoknya aku sudah mempercayakan semua pada kuasa hukum aku dan pihak kepolisian disini juga jadi semua sudah diurus dengan cepat juga. Alhamdullilah sih, mudah mudahan semuanya berjalan dengan lancar," tutur Dicky.
Selain barang bukti yang mereka bawa, CCTV juga sudah diambil pihak penyidik, namun dalam pertemuan kali ini CCTV tersebut belum bisa dilihat.
"Jadi CCTV kebetulan dari pihak penyidik udah ambil, hanya mungkin pertemuan berikut baru bisa dibuka," tutup Mario. (*)
Penulis | : | Teguh Andrianto |
Editor | : | Teguh Andrianto |