Laporan Wartawan, Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti.
Grid.ID – Rokok elektrik atau yang biasa kita kenal dengan sebutan vape, sekarang ini sedang menjadi gaya hidup baru di kalangan milenials di kota-kota besar.
Vape dipilih karena dianggap sebagai pengganti kebiasaan merokok yang dibilang tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Namun ternyata, menurut dr. Irwan Heriyanto, MARS, Chief Medical Halodoc menjelaskan, bahwa tidak ada hal baik yang terkandung baik dari vape maupun rokok.
Keduanya sama-sama gaya hidup yang kurang sehat.
Selain Presiden Joko Widodo, inilah Deretan Seleb Indonesia yang Datang ke We The Fest 2017! | Grid.ID https://t.co/xy6NW2FgYU
— Grid.ID (@grid_id) August 14, 2017
Di dalam vape masih terkandung zat yang sama dengan kandungan zat dari sebatang rokok, yaitu nikotin.
Zat nikotin tersebut ada di dalam cairan “refill” untuk vape tersebut.
Sehingga makin banyak cairan yang kamu hirup, makin banyak pula nikotin yang kamu konsumsi ke dalam tubuhmu.
(Baca : Ternyata Al dan Prilly Latuconsina Sedang Membangun Hubungan, Ini Faktanya )
Bahkan dilansir dari Kompas.com, Kepala Penelitian Kementrian Kesehatan Siswanto mengatakan, kemenkes memang belum melakukan penelitian langsung terhadap dampak vapping.
Namun, saat ini banyak penelitian yang menyebutkan vapping banyak berdampak buruk bagi kesehatan.
Soalnya, bukan hanya zat nikotin, terdapat pula berbagai zat kimia di dalam vappe.
(Baca : Selamat, Nyonya Meener Bisa Lanjutkan Berdiri 100 Tahun Lebih, Ini 8 Faktanya )
Selain itu, Siswanto juga menjelaskan bahwa belum ada persetujuan dari Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) terhadap cairan refill vappe yang dijual dipasaran.
“Itu kan kebanyakan diimpor dari luar” jelas Siswanto.
Jadi gimana?
Masih menganggap rokok elektrik pengganti rokok yang sehat? (*)
Betrand Peto Ungkap Rumah yang Ditinggalinya Bareng Sarwendah Tersambar Petir, Ayam-ayamnya pada Mati: Sedih Banget