Grid.ID – Belum lama ini Ruben Onsu mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan dirinya bersama sahabat tercintanya Julia Perez.
Melalui foto yang ia unggah itu Ruben menuliskan sebuah permintaan pada netizen untuk mengurangi korban kanker serviks.
Seperti yang diketahui baru-baru ini Ruben memang telah kehilangan sahabat tercintanya itu akibat penyakit kanker serviks yang dideritanya.
4 Gejala Kanker Serviks Serta Pencegahan dan Penanganannya https://t.co/D4sxbMhAfn
— Grid.ID (@grid_id) July 14, 2017
(Baca: Awalnya Sok Gunakan Bahasa Inggris, Ayu Ting Ting Salah Sebut Kata Saat Promosikan Usaha Kopi Ruben)
Untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi, Ruben membagikan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang wanita agar tidak terkena penyakit kanker serviks.
“TOLONG Support ini untuk anak, adik atau siapapun yg ingin kalian selamatkan.
Lindungi putri kita dari kanker serviks dengan Program Imunisasi Nasional HPV segera!
Sebagaimana kita tahu, saya baru saja kehilangan seorang sahabat, Julia Perez yang meninggalkan kita semua bulan Juni lalu setelah melawan penyakit kanker serviks selama beberapa tahun terakhir.
Fakta miris yang baru saya ketahui adalah karena saat ini kanker serviks merupakan salah satu kanker pembunuh terbanyak di Indonesia,” tulis Ruben.
Dalam unggahannya itu Ruben juga memaparkan jika setiap harinya 26 wanita di Indonesia meninggal akibat mengidap kanker serviks.
Namun sayang menurutnya tidak banyak masyarakat menyadari dirinya terkena kanker serviks.
Mereka baru menyadari setelah merasakan efek pada tubuhnya dan merasa kondisinya semakin memburuk.
“Tahukan Anda bahwa saat ini 26 perempuan Indonesia meninggal setiap harinya karena Kanker Serviks?
Dan sayangnya masih banyak masyarakat Indonesia belum menyadari tentang penyakit yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) ini.
Padahal, virus ini dapat menginfeksi perempuan sejak usia dini.
Sayangnya karena pengetahuan masyarakat yang sangat rendah terhadap penyakit ini, lebih dari separuh perempuan yang didiagnosa mengidap kanker serviks, baru mengetahuinya saat usia produktif mereka, saat-saat dimana dirinya sangat dibutuhkan oleh keluarganya.
Banyak sekali kasus dimana pasien baru mengetahui dirinya menderita kanker serviks setelah dirinya berada pada stadium lanjut.
Yang berarti kesempatan untuk penyembuhan sudah sangat kecil dan akhirnya menyebabkan tingginya angka kematian untuk perempuan di Indonesia,” ungkap Ruben.
Padahal menurut Ruben hal itu masih bisa dicegah jika masyarakat melakukan langkah pencegahan kanker serviks yang benar.
Mulai dari melakukan vaksin hingga melakukan tes Pap smear/IVA sebelum menerima vaksinasi.
“Padahal kanker serviks dapat dicegah, yaitu dengan pemberian vaksin HPV, dimulai dengan vaksinasi saat anak perempuan berusia 9 tahun.
Karena justru di usia muda tubuh memberikan proteksi imun yang lebih baik. Sedangkan untuk perempuan dewasa harus melakukan skrining terlebih dahulu.
Melalui tes Pap smear / IVA sebelum menerima vaksinasi.
Untuk membebaskan Indonesia dari kanker serviks, diperlukan tindakan yang saling berhubungan dan berkelanjutan dari pemerintah maupun setiap lapisan masyarakat dalam mencegah kanker serviks.
Salah satunya adalah dengan menyebarkan tentang kesadaran seputar kanker serviks dan pencegahannya.
Serta menganjurkan untuk melakukan pencegahan segera melalui vaksinasi HPV serta deteksi melalui skrining,” jelas Ruben.
Diakhir penjelasannya untuk mencegah kanker serviks, Ruben meminta pada netizen untuk menandatangani petisi yang dibuatnya itu.
“Maka dari itu, saya membutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak dan kerja sama untuk menandatangani petisi ini di BIO say,” tulis Ruben. (*)