Grid.ID - Selama ini pemberitaan di media massa lebih sering menempatkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebagai status yang punya banyak kisah negatif.
Jarang ada yang mengangkat TKI kita yang berprestasi.
Beberapa hari yang lalu, akun Facebook Yoga P.Lordason memposting tulisan tentang Eli Noer Fadhilah.
(BACA: 4 Foto Katy Perry dan Zoey Deschannel, Kembar Tapi Beda?)
Gadis Cilacap ini hijrah ke Singapura pada tahun 2011.
Eli terpaksa menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Singapura karena ditinggal pergi suaminya yang tidak bertanggungjawab.
Ia meninggalkan anak semata wayangnya yang masih kecil saat ia memutuskan untuk bekerja sebagai PRT.
Di sisi lain ia tidak punya penghasilan dan orang yang bisa menjadi tempat bergantung.
Semua saudara kandungnya sudah berkeluarga.
Ibunya hanya bekerja menjual jajanan keliling dengan penghasilan pas-pasan.
Sementara ayahnya sudah meninggal sejak Eli duduk di bangku SMP.
(BACA: Kabar Duka, Fans Via Vallen Meninggal Saat Ingin Nonton Konsernya)
Mungkin semua terdengar sangat biasa, tetapi tunggu dulu.
Selama bekerja di Singapura, Eli banyak mengantongi sertifikat dari berbagai lembaga keterampilan.
Berikut ini adalah daftar prestasi yang diraih oleh TKI Singapura ini.
(BACA: Terungkap! Inilah Foto Ketika Taylor Swift Alami Pelecahan Seksual, Perhatikan Tangan Pelaku)
#1. Sertifikat Kursus Banking Tingkat Dasar di Mujahidan Learning Centre
Eli tidak hanya menjadi PRT tetapi sempat menjadi penjaga toko roti di Orenz Salon & Chocolate Shop. Oleh karena itu ia mengambil kursus baking.
#2. Sertifikat Kursus Banking Tingkat Menengah di Mujahidan Learning Centre
Untuk lebih mengasah kemampuannya, Eli menambil kursus baking tingakat menengah.
Di kelas, ia mendapat juara 2 di kelasnya.
#3. Sertifikat Kursus Bahasa Inggris Tingkat Dasar di Aidha Micro Business School
#4. Sertifikat Management Bisnis di Aidha Singapura
(BACA: Unik Banget, 5 Gaun ini Terbuat dari Sampah. Nomor 4 Nggak Nyangka!)
#5. Sertifikat care giver/nursing Aide di LP2K Primasindo
#6. Sertifikat Kursus Finance dan Teknologi di Aidha Micro-Business School
Aidha adalah sebuah lembaga keterampilan yang memberikan kursus untuk meningkatkan skill pekerja migran di bidang literasi, bisnis, komputer, dan bahasa.
#7. Resep Masakan Eli dibeli oleh Pabrik Makanan Beku
Majikan Eli sering memuji masakanya dan akhirnya mereka memproduksi makanan dari resepnya.
Produksi makanan dari Pabrik Makanan Beku ini mampu menembus supermarket-supermarket yang ada di Jakarta.
Eli menggunakan penghasilan dari produk ini untuk melanjutkan sekolah paket C.
Benar-benar ispiratif ya Ladies?
(BACA: Kayak Tuyul, Annette Edoarda Tetap Tampil Cantik)
#8. Tim Pengurus Inti Perpustakaan TKI Singapura
Di sela-sela kesibukannya, Eli menyempatkan diri untuk membantu meningkatkan literasi teman-teman sesama TKI.
Ia bergabung bersama perpustakaan berbasis online yang ditujukan untuk TKI Singapura.
Setiap selesai bekerja pada Sabtu malam, ia mengikuti program pelatihan pengembangan sistem perpustakaan yang diberikan oleh seorang dosen Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia melalui Skype.
#9. Ketua Voice of Singapura's Invisible Hands
Ini merupakan jabatannya di komunitas sastra TKI di Singapura untuk periode 2017-2018.
#10. Perwakilan Komunitas Pekerja Migran di Singapura untuk Pameran bertema "Creating Home away from Home."
Atas kiprah dan prestasinya dalam memajukan literasi teman-teman TKI di Singapura, Eli diundang sebagai salah satu perwakilan dalam pameran ini.
Pertanyaan-pertanyaan seputar cara menjadikan negara asing sebagai "rumah" dan cerita tentang kerinduan akan kampung halaman yang mereka rasakan.
Di pameran ini, akan dipajang benda-benda pribadi milik kelompok migran Singapura.
Eli sendiri memajang resep masakannya dan Turmenic (seperti jamu) di sebuah etalase bening yang disertai deskripsi dalam Bahasa Inggris. (*)
Source | : | : Akun Facebook Yoga P Lordason |
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |