Grid.ID- Melethuveettil Sasi adalah pahlawan bagi sekelompok orang yang rumahnya masih jauh dari akses dunia luar.
Kisah perjuangan Sasi ini terjadi tatkala ia kesulitan untuk pergi ke luar daerahnya karena akses yang belum tersedia.
Sasi sejak berumur 15 tahun bekerja dengan memanjat pohon kelapa hingga akhirnya bisa menghasilkan uang untuk membeli tanah yang kemudian ia gunakan untuk mendirikan rumah kecilnya.
Namun rumah yang ia miliki tidak memiliki akses lebih untuk menjangkau daerah lain.
Untuk bisa pergi keluar desa, ia harus memutari bukit yang ada di depan rumah Sasi.
(BACA : Tak Sekadar Dirangkul, Janji Pernikahan Gong Yoo ke Tatjana Saphira ini Bikin Baper!)
Sampai akhirnya saat ia berumur 18 tahun, Sasi terjatuh dari rumahnya hingga tangan dan kakinya patah dan kini tubuhnya tidak normal lagi.
Hal itu semakin membuat laki-laki ini kesulitan untuk menjangkau dunia luar karena ia hanya bisa tidur di kasur saja.
Karena kejadian itu, dua anak Sasi sampai harus putus sekolah dan bekerja.
Hanya untuk berdiri, Sasi membutuhkan waktu dua tahun.
Ia terus mensugesti dirinya sendiri untuk berjalan suatu saat.
Beberapa tahun kemudian saat Sasi sudah bisa berjalan, ia berkeinginan untuk membeli kendaran agar ia bisa bekerja dibalik disabilitas yang ia miliki.
Setelah mengumpulkan uang, ia pergi untuk membeli kendaran.
(BACA : Benci Semua Dokter, Habibie Ungkap Alasannya Saat Hari Kemerdekaan)
Tapi siapa kira, saat ia akan membeli, ia justru mendapat cemoohan.
Pegawai itu tertawa dan bertanya apakah Sasi bisa membawa skuter itu terbang dan melewati bukit dan sampai ke rumahnya.
Selama hampir 10 tahun, ia terus meminta bantuan agar bisa sampai ke rumahnnya, namun hasilnya nihil.
Akhirnya dia memutuskan untuk mulai menyelesaikan masalah itu sendiri.
Ia mulai menggali Bukit itu sedikit-sedikit hingga akhirnya ia berhasil membuka jalan lain.
Setiap hari Sasi mulai bekerja pukul 5 pagi dan berakhir pukul 8.30 pagi.
(BACA : Jadi Idola Generasi 90an, 7 Potret Pemain Amigos X Sempre Sekarang Bikin Pangling!)
Lalu ia melanjutkannya lagi dari pukul 3.30 sampai hari mulai petang.
Ia hanya berkeinginan agar ada akses menuju rumahnya.
Perjuangan Sasi ini akhirnya menjadi bantuan besar bagi keluarga Sasi dan tetangganya.
(*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |