Grid.ID - Terpilih jadi anggota Paskibra atau Paskibraka, sudah pasti membanggakan.
Nggak hanya ntuk diri sendiri, tapi juga buat keluarga.
Hal itu juga dirasakan oleh pemilik akun Facebook @Perwitasari Rakhmat.
Saat salah satu anggota keluarganya (Muh Alkidam Rakhmat), bisa jadi anggota Paskibra Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Bikin Haru, Inilah Kisah 17 Agustusan Al dan Prilly, Bareng Mantan Pejuang Kemerdekaan | Grid.ID https://t.co/iDia3AVpvr
— Grid.ID (@grid_id) August 18, 2017
Tapi kebanggaan itu kemudian berubah jadi kekesalan.
Lantas kekesalan pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Mamuju, itu dituangkan ke akun sosial media miliknya.
"Paskibraka dihargai dengan 100rb luar biasa, helm yg sempat terbawa oleh paskibraka yg boncengan temannya katanya dak usah dibwa kembali kermh. Nanti disimpan panitia (red). Selesai tugasnya jd paskibraka, hendak pulang dan tidak lupa meminta helmnya. Dengan entengnya panitia bilang hilang dan tdk ada yg mau bertanggung jawab. Orang tua dan saudaranya dari paskibraka yg datang bawa makanan, buah dan cemilan utk anaknya selama dikarantina dak ada yg sampai. Kl mmg dak boleh, kenapa panitia ambil dengan bilang nanti disampaikan. Woii...komakan itu haramm nah.
Heran... beginikah tanggung jawab kalian??? Hey kalian, mana semua itu tanggung jawabmu hah???
Cari untungko kah??? Kutauko semua nah...bagus saya lapor dimanako???
Luar biasaaaaaa perbuatanmu semua. Tdnya kita bangga liat semangtnya paskibraka yg walaupun dalam proses pelatihan mereka bnyk kekurangan, slah satunya kostum utk latihan dak ada sama sekali. Tp kl begini kenyataannya kebanggaan berubah jadi kekecewaan. Kasian penerus berikutnya takutnya dak ada lagi yg mau jadi paskibraka.
#Miriss.
Saking kesalnya, @Perwitasari Rakhmat sampai menuliskan seperti ini.
"Jd berapa sebenarnya anggarannya??? Blak-blakan mq spy org semua tahu bahwa perbedaan 5 kali lipatnya itu jelas. Masa sdh tdk ada kostum latihan baru biar uang saku kesannya asal adaji uang capenya adek2. (Maaf...Kuli bangunan saja perhari dibyr 100-150rb perhari)".
Tulisan itu dibuat ketika menanggapi komentar @Zulfadly Rasyid, yang bilang "Tabe Mohon Maaf Kami akui Anggaran utk Paskibraka Kab Mamuju Tahun 2017 Terkesan Dadakan Akibat Dari Berita Simpang Siur Mengenai Peralihan Wewenang Pemda kab/kota Atas SMA kpd Pemprov Sehingga Pada Saat Penyusunan Anggaran Nyaris Tdk Dianggarkan Sama Sekali Utk Tahun 2017,Perbandingan Alokasi Anggaran Antara Pemprov dan Kabupaten Nyaris 5 Kali lipat. Semoga Kedepanx Menjadi Prhatian Kami,Terima Kasih Atas Kritik Dan Saranx".
Luapan kekesalan itu, tak pelak mengundang netizen untuk berkomentar.
Pemilik akun @Chiwing yang dalam komentarnya mengaku sebagai Wakil Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Sulawesi Barat, menjelaskan hal yang cukup mengejutkan.
Disebutkan bahwa sebenarnya untuk uang saku belum ada kejelasan.
Padahal para anggota paskibraka dari kecamatan sudah mau pulang menuju daerahnya masing-masing.
" tabe dindaku .. saya sebagai pengurus paskibraka sulbar juga prihatin .. adik adik sudah bekerja keras bahkan limit waktu latihan hanya empat hari .. tapi kegigihan peserta paskibraka luar biasa itu bisa dibuktikan dengan susksesnya pengibran ... sebagai wakil ketua PPI sulbar ..tgl 18 pagi sampai sore ada memang kekisruan .. sebenarnya untuk uang saku belum ada kejelasan padahal adik adik dari kecamatan sudah mau beranjak pulang kampung ... maka kami breefing menanyakan hal itu ke leading sektor bid. kepemudaan ... ketika teman teman presure maka terbagilah uang saku itu namun kami dari pengurus tidak mengetahui berapa jumlah tersebut (karna bukan wewenang kami ) .. perlu di ketahui saya PASKIBRAKA 1997 (PASK.8) pemerintah pada saat itu apresiasi kami dalam pengibaran dan memberikan piagam setinggi tingginya kepada kami semua.. kalaa itu kami diberikan uang saku sebagai bentuk apresiasi pemerintah sebanyak 150Ribu (uang dulu ) ...".
@Chiwing melanjutkan,"khsusus untuk snack dan makan memang kami sudah surati sejak bulan kemarin ini berlaku di seluruh kabupaten .. agar orang tua jika berkenan menjenguk agar tidak membawa makanan dalam bentuk apapun terkecuali ada obat dari dokter ... termasuk barang berharga seperti emas .. jika adik adik kami membawa handphone maka kami sita sementara ( akan kami berikan disaat saat tertentu untuk berkomunikasi ) ... tapi terkadang orang tua juga masih membawa makan nah hal ini biasanya panitia/atau pendamping atau kakak barak memblock ( tapi ketika orang tuanya pulang biasanya di informasikan ke peserta paskibraka bahwa ada titipan snack atau makanan.... yang terjadi adalah biasanya peserta paskibraka mengatakan silahkan kak di makan dari pada mubassir atau basi ) ... tapi apapun itu saya malam ini perintahkan para pengurus untuk breefing di barak paskibraka provinsi di wisma berkah ...".(*)