Laporan reporter Grid.ID, Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi
Grid.ID - Ada seorang anak bernama Ishmaeel Ashraf yang mengalami kejadian naas.
Anak berusia 9 tahun ini makan ikan dan keripik ikan dari kantin sekolahnya pada tanggal 3 Maret.
Satu jam kemudian ia mengeluh pada gurunya di sekolah Al-Hijrah di Bordesley Green, Birmingham, Inggris.
Ia mengeluh sakit perut.
(BACA JUGA: An Inconvenient Sequel: Truth to Power, Begitu Bahayanya Perubahan Iklim)
Petugas paramedis akhirnya dipanggil untuk merawatnya.
Namun sang petugas tidak memberikan obat alergi untuk anak tersebut.
Dia kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit di kota tersebut.
Ayahnya menghadiri pemeriksaan di Birmingham.
(BACA JUGA:Bukan Cuma Untuk Memasak, Bahan Dapur Ini Ternyata Ampuh Usir Penyakit, Kira-kira Apa ya?)
Pemeriksaan ini akan mendengar kesaksian sekolaah yang memiliki buku merah.
Dalam buku itu sudah dituliskan persyaratan menu makan untuk Ismail termasuk makanan yang membuat dia alergi seperti ikan.
Tapi asisten dapur Jemma Sheedi bertanya kepada koki apakah Ismaeek bisa makan ikan.
(BACA JUGA:Menemukan MUA Berbakat dalam Acara Make Over MakeUp Artist Hunt 2017)
Sang koki pun menjawab bahwa dia bisa.
Selain ikan, Ismail juga alergi terhadap buah kiwi, produk susu, kacang-kacangan, dan ikan tuna.
Semua makanan itu sudah masuk daftar di buku merah sekolah.
Seperti dilansir Grid.ID dari Mirror, Ismail memakan ikan tersebut pada pukul 12.30.
(BACA JUGA:Akting Pake Kostum Dora, Kok Benjolan Ayu Ting Ting Keliatan....)
Namun peringatan bahaya baru didengungkan pukul 1.45 dini hari saat ia mengeluh pada gurunya kalau dia merasa tidak sehat.
Ismail sempat meminta inhalernya karena kesulitan bernapas.
Menurut ayahnya, Ismail adalah penyuka sepak bola.
Dia sangat dewasa. Ketika membeli makanan dia akan melihat komposisi makanannya dan melihat adakah yang membuatnya alergi.
Hal yang paling fatal adalah Ismail tidak diberikan obat penangkal alergi, padahal sekolahnya ternyata memiliki obat tersebut. (*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |