Namun jika mobil sering digunakan untuk stop and go dan sering terjebak kemacetan maka sebaiknya ganti oli transmisi lebih awal.
Ada baiknya juga untuk mengecek warna oli transmisi mobil, jika warna oli berubah menjadi warna cokelat susu maka diindikasi oli sudah tercampur dengan air, maka sesegeralah untuk mengganti oli transmisi.
Jika warna oli berubah menjadi hitam pekat maka kondisi oli tersebut sudah jelek dan harus diganti.
Namun bila kondisi oli berada di bawah batas minimal maka kamu harus mencurigai adanya kebocoran pada oli transmisi.
Namun, bila kamu dapat memastikan tidak ada malfungsi dari komponen transmisi mobilmu dan kondisi oli transmisi belum terlalu buruk, maka tidak ada salahnya kamu tambahkan oli agar kinerja transmisi tetap optimal.
Bukan Kadal Bukan T-Rex, Binatang yang Paling Mengerikan di Zaman Dinosaurus Adalah Buaya! | Grid.ID https://t.co/SzfcOXTOq4
— Grid.ID (@grid_id) July 5, 2017
(BACA: Berapa Lama Kita Bisa Menyimpan Keju Di Kulkas? Ternyata Tanggal Kadaluarsa Tak Menjamin)
Kedua adalah dengan menaruh tuas transmisi di kondisi yang tepat.
Maksudnya adalah sering dijumpai pengguna mobil matik tetap menaruh tuas transmisi atau tuas persneling di posisi D (Drive) dan secara terus menerus menginjak pedal rem saat menghadapi kondisi jalanan yang macet.
Hal tersebut sangat tidak disarankan karena dapat membuat kanvas kopling mobil terus bergesekan.
Tentunya dengan kanvas kopling yang terus bergesekan maka umur pakai kanvas kopling menjadi lebih pendek.
2 Jam Mengintip Kehidupan Pemadam Kebakaran, yang Pantang Pulang Sebelum Padam | Grid.ID https://t.co/vD3nNpAYSF
— Grid.ID (@grid_id) May 14, 2017
(BACA: Siapa Sangka, Ternyata Kurma Bisa Untuk Kecantikan loh, Bagaimana Caranya ya)
Ketiga adalah hindari menginjak gas atau menaikkan kecepatan secara tiba-tiba saat berkemudi.
Viral, Gadis Anak dari Pengepul Barang Bekas Ini Berhasil Jadi Sarjana, Auto Bangga Pamer Foto di Atas Gerobak Orang Tua