Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere
Grid.ID – Beberapa minggu lalu telah keluar berita yang mengatakan bahwa produk bedak bayi Johnson harus membayar ganti rugi kepada seorang wanita hingga triliunan rupiah.
Produk bedak bayi tersebut dinyatakan sebagai penyebab kanker ovarium wanita tersebut.
Profesor onkologi Kirsten Moysich, Ph.D., berargumen bahwa seharusnya perusahaan memasukkan sesuatu ke dalam botol untuk memperingatkan wanita tentang hubungan produk dengan kanker.
Alasannya, karena kanker adalah sebuah penyakit mengerikan yang pastinya akan dihindari oleh semua wanita.
(BACA JUGA:Benda Ini Selalu Sempurnakan Penampilan Raisa di Panggung, Apa ya?)
Meskpin tidak ada data yang menegaskan 100% hubungan sebab-akibat antara penggunaan bedak dan kanker ovarium, namun kasus ini bukan yang pertama bagi brand bayi ternama ini.
Namun demikian, produk ini masih dijual dan digunakan oleh sebagian besar wanita dari segala jenis usia.
Maka dari itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui agar tetap aman dan terhindar dari bahaya.
(BACA JUGA:Berkat Pembalut, Seorang Wanita Selamatkan Ribuan Orang, Ternyata Ini Alasannya!)
1. Sebelum tahun 1970an, beberapa produk bayi mungkin mengandung asbes, penyebab kanker.
Bedak bayi yang dikenal dengan sebutan talcum powder terbuat dari talc.
Talc adalah mineral alami yang dalam bentuk aslinya, bisa saja mengandung asbes.
(BACA JUGA:Punya Suami Baru, Medina Zein Ngaku Nggak Bisa Move On!)
Asbes adalah zat alami lain yang ditemukan di tambang batu.
Peneliti mengungkapkan asbes dapat meningkatkan risiko paru-paru saat dihirup.
Maka dari itu, asbes tidak lagi diizinkan untuk dijual di toko.
(BACA JUGA:Yay! Pemain Warkop DKI Reborn Mendarat di Makassar, Ada yang Mau Foto Bareng?)
2. Bedak bayi saat ini masih tebuat dari talc, yang masih terkait dengan risiko kanker ovarium yang sedikit lebih besar.
Dr Ana Tergas, MD, ahli onkologi ginekologi di New York/ Columbia University Medical Center mengatakan talc sendiri masih meningkatkan risiko kanker ovarium seseorang.
Beberapa wanita menggunakannya pada pembalut untuk meningkatkan kekeringan.
(BACA JUGA:Siap-Siap, Park Hae Jin Akan Tampil Dalam Drama Baru!)
Mereka juga menggunakan ini sebagai bahan untuk mengeringkan di area selangkangan.
Menurut Tergas, mekanisme yang tepat untuk menghubungkan talc dengan kanker ovarium tidak diketahui.
Namun diyakini bahwa talc bergerak ke tuba falopi sehingga berkontribusi terhadap penyakit ini.
3. Tidak ada yang tahu pasti berapa banyak takaran bedak yang dapat meningkatkan resiko kanker.
Menurut Moysich, risiko bergantung pada dosis, yang berarti semakin lama dan lebih konsisten keterpaparan seseorang maka semakin besar risiko terkena kanker.
Tapi sekali lagi, tidak ada data yang mengonfirmasi hubungan sebab-akibat.
“Saya pasti akan merekomendasikan untuk tidak menggunakannya setiap hari untuk jangka waktu yang lama, dan saya pasti akan memperingatkan orang-orang untuk tidak memakai jika ada riwayat kanker ovarium dalam keluarga,” kata Dr Tergas.
(BACA JUGA:Yay! Pemain Warkop DKI Reborn Mendarat di Makassar, Ada yang Mau Foto Bareng?)
4. Penuaan dan genetika lebih meningkatkan risiko kanker ovarium, disbanding sekedar penggunaan talc.
Moysich menekankan bahwa penelitian menunjukkan hubungan antara penggunaan bedak dan kanker tanpa bukti pasti.
Riwayat kanker ovarium dari keluarga juga meningkatkan risikio kamu untuk terkena kanker ini.
Ia menjelaskan, usia adalah kontributor utama lainnya.
(BACA JUGA:Yuju GFriend Dikabarkan Pingsan Saat Fan Signing, Benarkah?)
Penyakit ini lebih mudah terserang pada wanita yang lebih tua.
5. Bedak bayi tidak lebih aman daripada produk orang dewasa.
Tidak ada data yang mengatakan bahwa produk bayi dirancang ekstra aman dibandingkan dengan produk dewasa.
6. Bedak bayi bukan satu-satunya produk bayi yang mengandung talc.
(BACA JUGA:Sering Kebelet Pipis? Bisa Jadi Kamu Diabetes! Lihat Gejala Lainnya Sebelum Terlambat)
Ini juga ditemukan dalam kosmetik, sabun, pasta gigi, antiperspirant, permen karet, dan pil tertentu.
Hal ini dijelaskan oleh pihak Johnson.
7. Para ahli tidak terlalu perduli dengan jangka waktu pemakaian talc dengan kanker paru-paru.
(BACA JUGA:Jadi KZL! Bule (Mirip) Jason Statham Diduga Nabrak Taksi, Lihat Gaya Marah si Supir...No England No USA!)
American Cancer Society mengonfirmasikan bahwa tidak ada data yang menghubungkan kosmetik dengan kanker paru-paru.
8. Wanita seharusnya tidak perlu merasa khawatir jika sudah pernah menggunakan talc di masa lalu.
Moysich mengatakan wanita seharusnya tidak merasa hancur.
(BACA JUGA:Sama-sama Berhijab, 5 Gaya Makeup Janda Cantik Engku Emran Nggak Kalah Cantik Sama Laudya Cynthia Bella!)
Penelitian menunjukkan sebuah asosiasi, bukan sebab-akibat.
9. Kebanyakan ahli mengatakan sebaiknya berhenti menggunakan bedak pada diri sendiri dan (dan pada anak-anak).
“Jika saya seorang wanita, maka saya akan berhenti. Ini menghindari paparan yang terkait dengan kanker serius, dan ini tidak menimbulkan kecanduan.” lanjut Moysich. (*)
Nasib Daro Seri Vida, Crazy Rich Malaysia, Terlilit Utang Rp 3,7 Miliar sampai Barang-barang Mewahnya Disita
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |