Grid.ID - Jika kita mengunjungi negara lain, tentunya kita harus menghormati adat istiadat dan peraturan yang ada di negara tersebut.
Dilansir reporter Grid.ID dari world of buzz, postingan seorang netizen yang bernama Tok Sheikh asal Malaysia.
Sebelumnya, netizen dibuat gempar saat tiga remaja Malaysia hampir menyebabkan insiden internasional saat perilaku barbar mereka terekspos saat tinggal di sebuah homestay di Osaka, Jepang.
REVIEW FILM – Baby Driver: Bagaikan Musik Video dengan Durasi Selama 112 Menit | Grid.ID https://t.co/nqh94Oiilt
— Grid.ID (@grid_id) August 28, 2017
(BACA: Bikin Haru, Inilah Kisah 17 Agustusan Al dan Prilly, Bareng Mantan Pejuang Kemerdekaan)
Tok Sheikh, seorang agen yang bekerja di biro perjalanan dan sering berkunjung ke negeri matahari terbit itu mengatakan bahwa dia bertemu dengan beberapa turis Malaysia lainnya di sebuah restoran halal di Jepang.
Rupanya, saat mereka memasuki ruang mushola yang terletak di Bandara Internasional Kansai pada hari Jumat dan ingin menggunakannya untuk bersembahyang, mereka menemukan dua wanita yang sedang tidur siang dengan nyenyak di dalam ruangan mushola.
Tidak hanya itu, mereka juga menggunakan ruang sholat sebagai tempat menjemur pakaian karena mereka melihat dua orang mengantung pakaian basah mereka untuk di kursi dan rak di sana.
Eh, kamu pikir ini rumahmu hah?
Bikin Haru, Inilah Kisah 17 Agustusan Al dan Prilly, Bareng Mantan Pejuang Kemerdekaan | Grid.ID https://t.co/iDia3AVpvr
— Grid.ID (@grid_id) August 17, 2017
(BACA: Ingin Tambah Langsing Seperti Raisa? Ternyata Ini Salah Satu Rahasianya, Kamu Wajib Tahu!)
Banyak koper mereka yang ditempatkan di ruangan itu juga dan Tok Sheikh menyuarakan ketidaksenangannya dengan mengatakan, "Tolong sopan dan perhatikan peraturan saat Anda bepergian!”
“Ada papan pengumuman yang sangat jelas yang mencantumkan hal-hal yang tidak diperbolehkan di ruang Mushola! Kenapa kamu tidak sekalian memindahkan seluruh dapur, tempat tidur dan barang-barang lainnya untuk tinggal di sana juga?"
Dia juga berkata," Saya sangat malu dengan sesama negara yang sering menyalahgunakan fasilitas umum seperti ini. Jika hal ini terus terjadi, kita tidak bisa menyalahkan siapapun jika fasilitas ini tidak tersedia lagi bagi kita. Ini akan membuat kerugian bagi wisatawan negara lainnya".