Grid.ID - Masih nggak habis pirkir dengan kelakuan pria pengendara motor ini.
Sudah tahu salah, malah ngotot dan ngeyel saat ditegor.
Padahal yang negor itu polisi loh dan dia yang tugasnya di daerah tersebut.
Memang sih, pak polisinya terlihat sudah seperti kakek-kakek.
Tapi bukan berarti, si pemotor jadi bisa berkelakuan seperti itu.
Kejadian ini terjadi di kawasan Jakarta Barat.
Apa karena polisi yang negor itu terlihat tua, sehingga si pemotor berani ngotot plus ngeyel?.
itu pernyataan awal saat melihat video yang diposting akun @Eris Riswandi.
Si pemotor itu, ternyata juga tetap ngeyel dan ketika polisi lain yang menegor.
Bahkan kali ini, pria yang mengaku sebagai Provos Polres yang menegur.
Saat provos tersebut meminta surat-surat kendaraan, si pemotor enggan mengeluarkannya.
"Surat-surat bapak mana," tanya si provos.
"Ada," begitu jawab si pemotor singkat.
"Coba lihat dulu...ya coba lihat dulu," kata si provos dengan nada bicara yang nampaknya sudah mulai hilang kesabaran.
"Ya pokoknya ada," ucap si pemotor tanpa mau menunjukkan surat-surat kendarannya.
Jawaban itu malah membuat emosi provos makin naik, suasana jadi terlihat kurang kondusif.
Melihat gelagat yang seperti itu, kakek polisi itu kemudian mengambil inisiatif.
Dia menyuruh si pemotor untuk pergi meninggalkan lokasi.
Netizen yang melihat video kiriman itu, banyak juga yang geram dengan kelakuan si pemotor.
Namun dari video itu, terungkap fakta soal si pemilik motor dan kenapa terus ngotot dan ngeyel.
1. Plat B
Pemotor yang pakai topi berwarna biru itu, menggunakan kendaraan berjenis sepeda motor skutik.
Dengan plat nomer B6727BMX, bisa diduga kalau pemotor itu orang daerah situ.
2. Melanggar Aturan
Setidaknya ada 2 hal yang dilanggar oleh si pemotor di vedeo tersebut.
Pelanggaran pertamanya adalah nggak menggunakan helm.
Selanjutnya pelanggarannya, sudah tahu verboden atau 1 arah tetap diterobos.
3. Kenal Pimpinan
Begitu diberhentikan petugas, si pemotor malah nanya-nanya nama polisi yang menhentikannya.
Dari kakek polisi itu, diketahui kalau si pemotor kenal dengan pimpinannya.
4. Buru-buru
Sampai si pemotor itu harus melanggar lalu lintas, ternyata alasannya sepele dan klasik banget.
Si pemotor beralasan buru-buru makanya dia menerobos verboden.
5. Polisi Nggak Sopan
Ngotot dan ngeyelnya si peotor, ternyata ada alasannya.
Dihadapan provos dia bilang kalau saat negor kakek polisi ngomongnya nggak sopan.
"Aparat itu mesti sopan dong ngomongnya kalau sama masyarakat.
Caranya ngomongnya pelan-pelan dong," kilah si pemotor.(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku