Laporan reporter Grid.ID, Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi
Grid.ID - Perjalanan menggunakan pesawat adalah sarana paling cepat untuk menjangkau sebuah tempat.
Namun terkadang ada beberapa orang yang merasa kedinginan di pesawat.
Ada juga yang tidak suka AC dan tidak tahan dengan dingin AC.
Ada pula yang menganggap udara AC adalah sarana penyebaran kuman dari penumpang lain.
(BACA : Ketemu Bibi Biologis di Facebook, Orang Ini Tahu Rahasia Mencengangkan Tentang Ayahnya)
Maka tak heran muncul keinginan untuk mematikan AC di pesawat.
Apalagi ketika kondisi tubuh sangat lelah dan ingin sekali tidur dengan nyaman tanpa kedinginan.
Namun setelah membaca artikel ini, sebaiknya kamu berpikir ulang.
(BACA : Sedihnya, Hidup Gadis Depresi yang Cantik Ini Berakhir Tragis)
Dilansir Travel and Leisure, dengan mematikan AC di pesawat itu justru akan memperburuk keadaan.
Pesawat terbang bisa menjadi zona kuman.
Untuk mengatasi virus-virus di udara, sangat penting hadirnya ventilasi.
Ventilasi menjadi alat utama dalam mengendalikan dan mengisolasi kuman.
(BACA : Sempat Tuai Kontroversi Karena Video Klip Terbarunya, Ternyata Kaus Taylor Swift Simpan Pesan Ini!)
Bagaimana sistem AC di pesawat berjalan?
Ternyata udara dalam pesawat bergerak dan berganti dengan udara dari luar.
Udara keluar melalui area bawah jendela dan melebur dengan udara luar sebelum akhirnya dibersihkan dari debu dan mikroba.
Jumlah zona ventilasi berbeda setiap pesawat.
Namun setiap zona biasanya melewati 1-30 kali proses penyaringan selama satu jam.
Sistem ini dirancang terutama untuk pesawat yang mengizinkan penumpangnya merokok di pesawat.
Inilah kenapa ketika AC menyala, ventilasi udara berjalan, dan udara dapat berganti serta disaring sampai 99%. (*)
4 Arti Mimpi Roti Gandum Bukan Hal Buruk, Pertanda Soal Kesejahteraan Hidup, Berbahagialah