Inspiratif, Dari Korban Perdagangan Pelacur Sampai Jadi Teknisi Handal Afrika, Lihat Apa Yang Dia Lakukan Di China

Laporan reporter Grid.ID, Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi

Grid.ID - Punya masa lalu yang kelam tak lantas membuat perempuan ini berhenti punya mimpi besar.

Seorang wanita Afrika bernama Mariéme Jamme pernah menjadi korban perdagangan pelacur saat remaja.

Dilansir Next Shark, saat ini ia telah melakukan sebuah gerakan di China.

(BACA JUGA: Masih Ingat Thalia si Ratu Telenovela? Tetap Cantik dengan Gaya Rambut yang Hampir Tak Berubah loh)

Jamme pergi ke Beijing, China beberapa waktu lalu untuk memulai gerakan yang disebut "I am the CODE".

Jamme memang seorang teknisi terkemuka di Afrika.

Dia ingin menggerakkan pemerintah, bisnis, dan para investor untuk mendukung gadis-gadis muda atau wanita bekerja agar dapat melanjutkan karir di STEAMED.

STEAMED adalah sebuah tempat untuk belajar tentang Sains, teknologi, seni, teknik, desain, dan Matematika.

(BACA JUGA: Masih Ingat Thalia si Ratu Telenovela? Tetap Cantik dengan Gaya Rambut yang Hampir Tak Berubah loh)

Ini adalah gerakan organisasi Afrika pertama yang dilakukan di China.

Menurut Jamme, kita harus mempersiapkan perempuan dan anak perempuan untuk perubahan baik itu di China maupun Afrika.

Dalam acara yang digelar tgl 26-27 Agustus 2017 itu, ada sekitar 50 gadis muda China termasuk beberapa laki-laki yang belajar tentang tujuan pembangunan berkelanjutan.

Mariéme Jamme

Mereka kemudian ditantang untuk menemukan solusi atas masalah yang relevan dengan mereka.

(BACA JUGA: Seksi Banget! 5 Foto Ini Buktikan Dena Rachman Nggak Kelihatan Kalau Dulunya Pria)

Hasil dari mereka sangat mengesankan.

Ada kelompok yang menghasilkan aplikasi perubahan iklim dan aplikasi anak-anak tertinggal di negaranya.

Daily Nation mencatat bahwa peserta melakukan coding pertama mereka, namun hasilnya luar biasa.

Jamme percaya ia akan punya 1000 anak perempuan di China yang akan bergabung dengan gerakannya tahun 2019.

Di tahun 2030, ia berharap bisa mengajar coding pada 1 juta anak perempuan.(*)

PROMOTED CONTENT