Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi
Grid.ID - Seorang ibu bernama Lynda Reid merasa begitu terguncang ketika ia kehilangan putranya pada tahun 1975 lalu.
Garry Paton yang kala itu masih berusia 7 hari, meninggal di Edinburgh's Sick Kids Hospital, Skotlandia pada 3 Juli 1975.
Namun ketika ia menanyakan kepada pihak rumah sakit mengapa anaknya meninggal, staf rumah sakit mengatakan bahwa ia mengalami depresi pasca kelahiran.
(BACA JUGA Wahhh..... Gimana Kalau Kurban Idul Adha Segedhe Sapi Raksasa Ini ya?)
Dilansir Grid.ID dari mirror.co.uk, Lynda berusaha mencari keadilan melalui meja hijau.
Ia meminta pengadilan untuk melakukan penggalian mayat anaknya.
Namun di sana, tidak ada kerangka manusia yang ditemukan.
Hanya seonggok pakaian anak dengan topi yang sudah menua dan berubah warna.
(BACA JUGA Lampu Melayang atau Toaster Portable? 6 Penemuan Ini Ajaib dan Bikin Melongo!)
"Ini sangat menyakitkan karena aku baru mengetahui bahwa selama ini aku datang untuk mengenang putraku tapi dia tidak ada di sini," kata Lynda.
Lynda berprasangka bahwa kemungkinan besar organ tubuh anaknya diambil tanpa persetujuan keluarga.
Namun ia tak memiliki bukti atas pencurian organ tersebut.
Sebelumnya, National Health Service Skotlandia pernah dipaksa untuk mengakui praktek pencurian organ setelah investigasi di Alter Hey Hospital di Liverpool.
(BACA JUGA Duh..Gaya Hidup di Dubai Memang Bikin Nggak Kuat Lihatnya, Nomor 9 Bikin Melongo!)
Sekitar 6.000 organ dan jaringan diambil dari rumah sakit di Skotlandia.
Dan hampir semuanya berasal dari tubuh bayi, balita maupun anak-anak.
Linda kini berjuang kembali untuk mencari tahu tentang keberadaan anaknya.
"Ia putraku dan ia berhak mendapatkan pemakaman yang layak. Meskipun ia sudah menjadi abu sekalipun, aku tetap akan mencari tahu," kata Lynda.
Lynda kini dibantu oleh direktur pemakaman Scotmid yang menghubungi kepolisian Skotlandia. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Mirror.co.uk |
Penulis | : | Irene Cynthia Hadi |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |