Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Lelaki ini tak menyangka akan dapat ikan yang begitu dahsyat.
Seorang nelayan Wales menghabiskan lebih dari 2 jam untuk bertarung melawan ikan tuna.
Ikan tuna raksasa ini memiliki panjang 214 cm dan berat 226 kg.
Kapten kapal tersebut, Andrew Alsop, berjuang untuk menakhlukkan si ikan.
(Baca juga: Apakah Ini Video UFO di Atas Kota New York, Amerika?)
Dia akhirnya harus dibantu 5 awak kapal untuk mengangkat ikan ke kapal.
Lokasi ikan ini didapatkan pada jarak 72 km dari pantai barat Wales.
Ikan tuna sirip biru ini beratnya 3 kali lebih berat daripada tubuh Alsop sendiri.
Ini diduga merupakan ikan terbesar yang pernah ditangkap di Wales.
(Baca juga: Istri Nekat Potong Alat Vital Suami, Ternyata Alasannya Sering Dialami Oleh Banyak Wanita)
Dalam pertarungan dahsyat melawan ikan tersebut, kapal sampai terseret sejauh 4 km.
Setelah pulang, Alsop disambut dengan piagam karena bergulat dengan tuna raksasa ini.
Setelah kembali ke markasnya di Neyland, dirinya bilang, "Saya punya catatan 20 tahun memancing dan baru kali ini menjadi seorang kapten kapal."
"Saya benar-benar tak berpikir bahwa kami memiliki kesempatan dalam 1 juta tahun untuk menangkap ikan ini."
(Baca juga: Beli Gergaji Listrik, Bukannya Buat Motong Pohon, Si Suami Malah Cincang Sang Istri Jadi 70 Bagian)
Sebenarnya Alsop tak pernah berpikir dapat menangkap ikan seperti ini.
Ini adalah ikan yang langka dan susah untuk didapatkan.
Ikan tuna ini juga gigih dalam melawan.
Alsop beranggapan, "Ini akan menjadi ikan yang besar."
(Baca juga: Sama-sama Anak Konglomerat, Begini Gaya Putri Cantik Chairul Tanjung dan Hary Tanoesoedibjo)
"Bahkan, saya tak menduga akan jadi sebesar ini."
"Kami memastikan punya cukup banyak foto dan kemudian mengembalikannya ke air."
Ikan tersebut terlihat cukup lelah saat ditangkap.
"Kami berharap dia akan baik-baik saja."
(Baca juga: Resmi Nikah, Netizen Komentari Makeup hingga Mahkota Aneh yang Dipakai Raisa Saat Akad)
Ikan tuna ini adalah ikan yang benar-benar langka.
Tuna sirip biru dulu memang sering ditemukan.
Sayang, saat setelah Perang Dunia II, populasi jumlah ikan ini mulai menurun.(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |