Grid.ID - Jika dalam bersosial media kita tidak bijak menyikapinya bisa berakibat buruk pada kita sendiri.
Dikutip reporter Grid.ID dari Mirror, seorang ibu muda harus mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri akibat diganggu oleh haters.
Leanne Morrison, 23 tahun asal Skotlandia, meninggalkan seorang anak laki-laki berusia 4 tahun.
Hal ini dikarenakan ada seorang haters yang menciptakan akun palsu atas namanya.
( BACA : Seorang Jagal, Dihajar Sapi Ketika Menyembelih Hewan Kurban, Lihat Videonya )
Lantas ibu muda itu bunuh diri.
Pada malam harinya Leanne bersama teman-temannya merayakan hari ulang tahunnya.
Meski tampaknya menikmati pesta bersama teman-temannya di Stirling, Inggris, Leanne diyakini telah bunuh diri saat kembali ke rumahnya di Cambusbarron.
Nenek Leanne, Isabel Morrison, mengatakan kepada Daily Record bahwa keluarga tersebut hancur karena hilangnya ibu muda tersebut, yang meninggalkan anak laki-laki berusia empat tahun bernama Mason.
( BACA : Siswa SD ini Mengalami Nasib Tragis, Ketika Mengikuti Upacara Bendera Begini Kronologinya )
Isabel, 63 tahun, mengatakan: "Saya berbicara dengannya malam sebelum hari ulang tahunnya ketika dia datang untuk mendapatkan kartu ucapan selamat ulang tahunnya dan dia dalam kondisi baik".
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia mempunyai janji bertemu dengan dokter dan saya pikir dia telah menderita depresi setelah mengalami masa-masa sulit belakangan ini, namun tidak ada yang menyadari betapa buruknya itu".
Dia menambahkan: "Saya telah diberitahu olehnya (Leanne) bahwa ada beberapa hal yang telah dikatakan seseorang di Facebook, yang membuatku kesal".
Teman-teman di media sosial menceritakan bagaimana Leanne menderita depresi karena hubungannya dengan kekasihnya telah kandas.
( BACA : Istri Sammy Simorangkir Jalani Operasi! Sakit Apa ya? )
Leanne juga merujuk ke kasus bullying online, yang telah dilaporkan ke polisi.
Seorang anggota keluarga lainnya berkata, "Itu adalah pengganggu yang mendorongnya untuk bunuh diri".
"Beberapa orang haters membuat akun Tinder palsu dan menghubungi orang-orang yang mengenal Leanne dan berkata yang tidak-tidak tentang dirinya".
Polisi telah mengantobgi nama-nama untuk orang yang dicurigai sebagai haters tersebut dan setiap orang yang mengenal Leanne berharap haters tersebut harus dihukum seberat-beratnya.
Leanne berpisah dengan ayah Mason, bernama Colin McLaughlin yang seorang tentara, beberapa waktu lalu namun pasangan tersebut tetap mempertahankan hubungan yang baik antara keduanya.
Pada bulan April, Leanne memposting kata-kata trauma yang ia unggah di laman facebooknya.
Dia menulis di Facebook: "Yah, hanya ingin menghapus beberapa hal, tidak ada satu orang pun yang bisa mendekati saya dengan kebohongan menyedihkan dan menjijikkan ini".
"Jadi katakan dan pikirkan apa yang Anda inginkan dari saya" ujar tulisan Leanne di facebook.
Dua hari sebelum kematiannya, Leanne memposting pesan yang lebih optimis, mengatakan: "Kadang-kadang kita sering berbuat salah. Jangan lupakan semua yang baik yang telah dilakukan seseorang hanya karena mereka telah melakukan kesalahan".
Tapi teman dekatnya Sasha Faichney mengatakan di Facebook bagaimana haters telah membuat Leanne putus asa hingga akhirnya bunuh diri.
(*)
Source | : | Mirror.co.uk |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |