Dirinya memberikan sebuah argumen kepada Radio Free Europe (RFE).
Dia bilang pakaian Muslim, "Sangat berbahaya."
Sebab, orang-orang memandang perempuan Muslim dapat menyembunyikan sesuatu yang berbahaya di balik jilbab.
Tajikistan sebenarnya punya 98 persen umat Muslim.
(Baca juga: 6 Kesalahan Dalam Mengaplikasikan Makeup Yang Wajib Kamu Tahu, Nomor 4 Pasti Sering Kamu Lakukan)
Muslim Country ban #Beards, #Hijab & #Hajj
— Yog in Leicester (@LeicesterYog) January 25, 2016
To fight #Radicalismhttps://t.co/WghzyjoIFb
Via @sgurumurthy#Tajikistan pic.twitter.com/2Ou8BL1TRi
Akan tetapi, negara ini justru menganggap dirinya sebagai negara sekuler.
Hal ini dibuktikan dengan adanya undang-undang yang mengatur kebebasan beragama.
Otoritas Tajikistan menganggap menggunakan hijab adalah bagian dari budaya asing.
"Wanita di negara Asia tengah harusnya membiarkan kepalanya tetap terbuka atau menyematkan syal di belakang kepala mereka."
(Baca juga: Di Depan Girl Squad, Deddy Corbuzier Bilang Gaya Ayu Ting Ting Yang Ini MEMPRIHATINKAN)
What Not to Wear in Tajikistan: The Hijab http://t.co/hB0sCvvrmU pic.twitter.com/p6vxtYAqmo
— The Diplomat (@Diplomat_APAC) April 6, 2015
"Bukan malah menutupi bagian dagunya juga seperti saat menggunakan jilbab."
"Memakai jilbab secara membabi buta menyalin budaya asing bagi kita bukanlah tanda standar moral dan etika yang tinggi bagi perempuan," ucap presiden Emomali Rahmon, dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Al Jazeera.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |