Grid.ID - Seorang siswa keturunan Vietnam-Amerika yang membawa pena ditembak mati oleh polisi.
Dilansir reporter Grid.ID dari Next Shark.
Anak bernama Tommy Le, keturunan Amerika Vietnam yang "ceria" ditembak oleh wakil sheriff King County,Amerika Serikat hingga ia tewas.
Berdasarkan hasil otopsi yang dikeluarkan pihak berwajib tampaknya Tommy ditembak dua kali di belakang badannya.
Menurut pengacara keluarga tersebut, Jeffery Campiche, laporan tersebut membantah laporan Kantor Sheriff tentang kejadian yang menyebabkan kematian Le.
(BACA JUGA: Ketemu Lagi, Begini Momen Manis Antara Lay EXO dan Luhan eks EXO)
"Tidak ada skenario di mana Anda akan menembak seseorang dari belakang karena mereka menyerang Anda dari depan," kata Campiche kepada pers, Kamis.
Kerabat Le, yang menghadiri konferensi pers, menangis mendengar hasil otopsi yang diduga Tommy dibunuh dengan sengaja.
Berdasarkan siaran pers awal yang dikeluarkan oleh Kantor Sheriff tak lama setelah kejadian tersebut, para polisi menanggapi laporan seorang pria.
Pria tersebut melaporkan bahwa ada seseorang yang belakangan diketahui bahwa ia Tommy Le.
Tommy dilaporkan menyebabkan gangguan di daerah tersebut sambil membawa benda tajam dan berteriak bahwa dia adalah "sang pencipta" di pagi hari tanggal 14 Juni di Burien, King County, Amerika Serikat.
(BACA JUGA: Wah Bisa Dicoba nih Tips Vegetarian Ini, Dijamin Hidupmu Bakal Lebih Sehat!)
Ketika siswa berusia 20 tahun tersebut dilaporkan menolak mematuhi perintah petugas untuk berhenti berbuat demikian, dia di tembak dengan tasers (pistol listrik), yang sepertinya tidak berpengaruh padanya.
Tommy lantas dilaporkan bergerak mendekati kedua orang polisi yang sedang mencoba menghentikannya.
Polisi bernama Cesar Molina kemudian menembaknya tiga kali saat dia bergegas mendekati deputi dengan sebuah benda di tangannya, yang pada awalnya dianggap pisau.
(BACA JUGA: Beginilah Postingan Pertama GFriend Setelah Alami Kecelakaan, Baik-baik Sajakah?)
Tommy kemudian dinyatakan meninggal di Harborview Medical Center.
Seminggu kemudian, Kantor Sheriff kemudian melaporkan bahwa Tommy Le sebenarnya tidak memiliki pisau saat dia ditembak hingga mati.
Dia sebenarnya hanya memegang sebuah pena.
Dengan dikeluarkannya laporan otopsi, Campiche menyatakan bahwa versi resmi Kantor Sheriff telah dibantah.
(BACA JUGA: Beginilah Keindahan Pantai Indonesia yang Pasirnya Terbelah di Tengah Lautan)
"Tommy ditembak karena mengancam petugas polisi dengan senjata yaitu dengan sebuah pena".
Fakta bahwa polisi mungkin takut atau mungkin bereaksi berlebihan tidak membenarkan penembakan tersebut.
"Ini harus menjadi fakta obyektif"
"Dan jika seseorang memunggungi mereka saat polisi menembak Tommy, saya tidak tahu bagaimana mungkin mereka bisa melihatnya sedang memegang pisau yang sebenarnya adalah sebuah pena" pungkas pengacara tersebut. (*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | nextshark.com |
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |