Grid.ID - Berkendara di jalan raya membutuhkan konsentrasi tinggi.
Ketika konsentrasi terpecah bukan tidak mungkin bahaya akan menghampiri.
Saat hujan turun dan jalanan dipenuhi genangan air, kita harus berkendara dengan kehati-hatian dan penuh konsentrasi.
Bukan tidak mungkin ketika jalanan dipenuhi genangan air akan terjadi sebuah momen aquaplaning.
(BACA JUGA: Alasan Mengapa Kamu Tidak Boleh Berteman Dengan Pasanganmu di Facebook)
Banyak para pengendara tidak mengetahui aquaplaning dan apa bahayanya.
Aquaplaning adalah ketika ban kendaraan tidak menapak dengan utuh pada permukaan jalan atau hilangnya traksi yang diakibatkan oleh tekanan pada genangan air.
Pada level tertentu air yang menggenang di jalan akan membuat sebuah lapisan, lapisan tersebut dapat memisahkan ban kendaraan dengan permukaan jalan.
Ketika ban kehilangan traksi, usaha memperlambat laju dengan melakukan pengereman dan handling setir tidak akan terlalu maksimal mengatur laju kendaraan.
(BACA JUGA: Kejam Banget, Lihat Bagaimana Pria Ini Siksa Istrinya yang Sedang Hamil)
Saat kondisi aquaplaning, setelah kendaraan kehilangan traksi, kendaraan akan bergeser keluar dari jalur yang semestinya.
Kondisi aquaplaning sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan.
Banyak para pengendara berasumsi saat melewati genangan air lebih baik melaju dengan cepat, namun sebenarnya hal tersebut justru berbahaya.
Saat melaju dengan cepat di genangan air, tekanan permukaan ban pada permukaan jalan yang tergenang air juga akan lebih rendah.
(BACA JUGA: Bersiaplah! Sersan Ganteng Jin Goo Kembali Sapa Fans Lewat Drama Action Ini)
Saat tekanan lebih rendah maka momen aquaplaning dapat muncul sewaktu-waktu.
Selain itu tekanan angin di ban kendaraan yang berlebih, alur telapak ban yang sudah aus, dan kondisi jalan yang relatif halus akan menambah peluang aquaplaning muncul.
(*)
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |