Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Seorang pria berusia 23 tahun tak dapat mengalami ereksi.
Usut punya usut, ternyata dia tak dapat mengalami ereksi setalah dicakar oleh seekor kucing.
Seorang korban terluka akibat cakaran kucing di rumahnya sendiri.
Kejadian dan caranya terjadi, belum dapat dijelaskan lebih rinci.
(Baca juga: Bukan Rumah Mewah, Inilah Foto-foto Rumah Halimah Yacob, Sang Presiden Baru Singapura)
Akibat cakaran ini, dia tak memiliki kemampuan untuk melakukan ehem-ehem dengan orang lain.
Ia mengaku mengalami rasa sakit pada testisnya.
Deman dan keringat hebat juga dialaminya pada malam hari sebelum mengunjungi rumah sakit.
Setelah melalui berbagai tes, dokter menemukan bahwa dia memiliki penyakit akibat cakaran kucing.
(Baca juga: Bukan Sulap Bukan Sihir, Deretan Aktris Ini Jadi Makin Cantik dan Adorable Banget saat Hamil, Nomor 5 Bikin Adem!)
Ada sebuah bakteri berbahaya yang ditemukan di mulut dan cakar kucing.
Bakteri ini disebut sebagai Bartonella Henselae.
Efeknya cukup mengerikan.
Bila terkena bakteri ini, dapat menyebabkan demam, kelelahan, sakit kepala, dan kelenjar getah bening menjadi bengkak.
(Baca juga: Pernah Jadi Anak Tiri, Dua Mantan Artis Cilik Ini Kompak Pakai Busana Kembar, Kamu Suka Gaya Siapa?)
Dalam kasus yang lebih ekstrim, bahkan bakteri ini dapat menyebabkan pembengkakan otak dan infeksi jantung yang mematikan.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Daily Mail, dookter di BMJ Case Reports mengungkapkan infeksi ini ternyata tentu ada kaitannya dengan ereksi yang tak berfungsi dengan normal.
BMJ Case Reports adalah sebuah sumber bagi sejumlah kasus besar yang ada dalam disiplin ilmu kesehatan.
Biasanya, profesional dalam layanan kesehatan, periset, dan pihak lainnya, sering menggunakan BMJ Case Reports sebagai informasi rujukan mengenai kondisi umum maupun yang langka.
Para ahli memang belum dapat menjelaskan secara menyeluruh mengapa bakteri ini dapat menyebabkan hilangnya kemampuan ereksi.
Mereka hanya merujuk pada kasus sebelumnya bahwa bakteri ini dapat memicu kelumpuhan pada wajah.
Mereka mengajukan pendapat, mekanisme biologis yang sama mungkin dapat memicu disfungsi ereksi dan nyeri pada testis.
Dokter di sebuah rumah sakit yang berad 40 menit di sebelah selatan Brussel, memberi pasien tersebut antibiotik selama 3 minggu.
(Baca juga: Miris, Gadis 5 Tahun Ini Terus Menangis Usai Diperkosa Kakaknya)
Beruntung, "Gejala lenyap dengan cepat, dan dapat ereksi kembali."
Pria asal Belgia tersebut dapat kembali berereksi seperti sedia kala.
Gigitan dan cakaran kucing dapat sangat merusak dalam hal infeksi.
Kejadian yang mengerikan bisa saja dapat terjadi bila tak segera diobati.
Bahkan, kucing dapat jadi lebih berbahaya dalam hal menginfeksi.
Anjing mungkin akan menyebabkan luka yang lebih terbuka jika kena gigitannya.
Tapi, kucing lebih ngeri.
Kucing dapat menyuntikkan bakteri yang berbahaya, menusuk jauh ke dalam jaringan tubuh manusia.
Sebuah penelitian di bulan Desember mengungkapkan bahwa memiliki seekor kucing mungkin bisa jadi lebih berbahaya.(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |