Grid.ID – Sudah tahu tentang aspirin?
Obat ini banyak diperjual belikan dan dikonsumsi berbagai kalangan.
Khasiatnya diyakini dapat dengan cepat menyembuhkan, terutama untuk sakit radang dan flu.
Aspirin adalah turunan dari asam salisilat yang mengandung anti inflamasi.
(BACA: Bukan Rumah Mewah, Inilah Foto-foto Rumah Halimah Yacob, Sang Presiden Baru Singapura)
Kebanyakan orang, menggunakan aspirin sebagai pembunuh rasa sakit.
Namun terkadang penggunaannya tidak dengan resep dokter.
Padahal hal ini bisa berbahaya.
Dilansir Grid.ID dari laman Boldsky, inilah yang akan terjadi jika anda terlalu banyak mengonsumsi aspirin.
1. Nyeri perut
Nyeri yang terasa sangat menyakitkan di perut bisa menjadi salah satu efek dari penggunaan aspirin yang berlebihan.
Bahkan dalam beberapa kasus, sampai terjadi pendarahan gastrointestinal.
2. Kelelahan dan demam
Rasa Lelah yang sangat kuat dan demam dapat dirasakan oleh seseorang yang overdosis aspirin.
Suhu tubuh yang naik, bisa menjadi sangat mengkhawatirkan.
3. Nafas tak teratur
Gejala overdosis aspirin berikutnya adalah nafas yang terasa sangat cepat.
Seperti terengah-engah, dan detak jantung yang meningkat.
4. Mual dan muntah
Beberapa kasus yang terjadi berdampak pada mual dan muntah.
Bahkan bisa sampai menyebabkan pendarahan lambung.
(BACA: Miris, Gadis 5 Tahun Ini Terus Menangis Usai Diperkosa Kakaknya)
5. Pusing
Gejala yang umum terjadi adalah sakit kepala.
Sakit kepala ini bisa terasa sangat menyakitkan.
6. Kejang
Jika anda mengalami kejang bukan berarti hanya karena overdosis aspirin.
Hanya dokter yang bisa mengidentifikasi sebab dari kejang tersebut.
7. Hiperaktif
Secara tidak sadar, anda akan merasa gelisah dan terus ingin bergerak tanpa tujuan.
(BACA: duh, Anak Kecil Ini Gedenya Punya Banyak Barang Mewah, Siapa Ya Dia?)
8. Tuli sementara
Overdosis aspirin bisa menyebabkan keadaan tuli sementara.
Hal ini menyebabkan telinga anda tidak dapat mendengar apa pun dalam sementara waktu.
9. Koma
Siapa sangka, overdosis aspirin bisa menyebabkan koma.
Ini adalah efek yang paling berbahaya. (*)
Penulis | : | Jeanne Pita |
Editor | : | Jeanne Pita |