Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta Amadeus Onen Pratiwi
Grid.ID - Masalah bahan bakar minyak adalah isu yang paling dibicarakan sebagai salah satu penyebab polusi dan kerusakan alam.
Oleh karena itu muncul beragam energi alternatif salah satunya biofuel.
Dilansir Next Shark, pemerintah Tiongkok mendorong penggunaan etanol secara nasional.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi polusi udara yang kian memburuk di kota-kotanya.
( BACA : Demi Bantu Penglihatan Ibran, Suami Asri Welas Mau Rombak Interior Rumah )
Sebagai pasar besar mobil terbesar di dunia, inisiatif Tiongkok untuk menggunakan biofuel niscaya akan memberikan dampak besar.
Dampak itu tidak hanya bagi negera maju, tetapi juga bagi seluruh negara di planet ini.
Meski belum diumumkan sebagai kebijakan formal, Beijing mengungkapkan pihaknya menargetkan sebuah rencana nasional tahun 2020.
Itulah batas waktu untuk peralihan bakar bakar.
( BACA : Tetap Manggung Meski Habis Alami Kecelakaan, Member Mamamoo Kelihatan Pakai Plester )
Reuters melaporkan bahwa beberapa provinsi di negara ini telah mulai mempraktekkan sistem biofuel seperti di AS dan Brasil.
Pemilik mobil diminta untuk memadukan jumlah minimum biofuel ke dalam bahan bakar kendaraan mereka.
Berita ini ternyata memicu lonjakan nilai saham perusahaan biofuel.
Pemerintah Tiongkok baru-baru ini juga melarang rencana produksi dan penjualan mobil dengan bahan bakar tradisional.
Tiongkok akan menggunakan jagung dan limbah pertanian untuk produksi biofuel.
Kondisi ini tentu akan mengurangi ketergantungannya pada impor minyak jangka panjang.
Dengan kata lain, negara lain yang merupakan produksi minyak akan kehilangan salah satu negara konsumennya.
(*)
| Source | : | next shark |
| Penulis | : | Afif Khoirul M |
| Editor | : | Afif Khoirul M |
