Grid.ID – Sudah pernah dengar cerita tentang Rapunzel?
Ya, ia adalah seorang putri yang memiliki rambut emas sangat panjang.
Tapi, tahukah anda bahwa di dunia nyata, Rapunzel benar-benar ada?
(BACA: Gila! Selama 30 Tahun Umur Pernikahan Mereka, 30 Tahun Pula Istrinya Disiksa)
Bukan sebagai seorang putri, Rapunzel di sini adalah sebuah sindrom yang dapat mematikan.
Sebenarnya, apa sih sindrom rapunzel itu?
Dilansir Grid.ID dari laman Health, sindrom rapunzel adalah suatu kondisi di mana seseorang memakan rambutnya sendiri.
Apakah berbahaya?
(BACA: Ngeri, Inilah Cara Ritual Bom-boman, Tren Anak SMA yang Tewaskan Pelajar di Bogor)
Sudah pasti, jawabannya ya.
Karena rambut tidak akan bisa dicerna di dalam perut.
Parahnya, jika hal ini terus terjadi adalah penumpukkan helai rambut pada lambung dan usus.
Untuk mengeluarkannya harus dilakukan dengan jalan operasi.
Memakan rambut sendiri juga dikenal dengan istilah tricophagia.
Hal ini berhubungan dengan gangguan kejiwaan lain yaitu trichotillomania.
Yakni, dorongan atau keinginan untuk menarik rambut orang lain dan memakannya.
(BACA: Sekilas Tidak Ada yang Aneh Dengan Pasangan Ini, Ternyata Beginilah Rahasia yang Sebenarnya)
Kasus ini termasuk langka.
Sejak ditemukan, baru tercatat ada 30 kasus sindrom rapunzel.
Menurut Dirk Elston, MD, seorang kepala dermatologi di Universitas Kedokteran Carolina Selatan, mengatakan.
“Sindrom rapunzel terjadi karena ketidakseimbangan kimia atau structural di otak”.
“Hal ini juga bisa terjadi karena faktor genetik atau pengaruh lingkungan”.
Memakan rambut dapat berdampak pada beberapa penyakit.
(BACA: Kaget! Nelayan Temukan Ikan Hampir Sebesar Gajah, Mencapai 1,2 Ton!)
Termasuk anemia, sakit perut hingga pendarahan internal.
Penderitanya bisa disembuhkan dengan cara terapi dengan psikolog atau psikiater.
Apa ada diantara kalian yang suka memakan rambut?
Hati-hati, mungkin sindrom rapunzel adalah masalahnya. (*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Penulis | : | Jeanne Pita |
Editor | : | Jeanne Pita |