Grid.ID - Lebih kurang 4 hari lalu, pemilik akun facebook @Stefanus Robby Cahyadi G, memposting sesuatu yang bikin netizen emosi jiwa.
Postingan itu pada awal-awal paragraf dituliskan,"Pengungsi Rohingya Salim Menertawakan Indonesia Miskin! Video, komentar TKI di Malaysia & berita 4 Pengungsi wanita Rohingya di Aceh yg berbohong telah diperkosa membuka mata kita.
Perhatikan ngomongnya pengungsi Rohingya ini dg gaya belagunya sambil nyengir ketawa & tangan dilipat :v
Katenye die ga mau di Indonesia tapi pengen ke Amerika krn Indonesia negara miskin/kurang sejahtera.
Nah loh masih bela Pengungsi Rohingya, hadeh pantes aja di mana2x ga diterima krn tidak tahu balas budi.
Padahal pengungsi Rohingya ini sudah diterima dg baik & dibantu secara moril & dlm bentuk dana oleh pemerintah & masyarakat Indonesia."
Akhirnya Terungkap, Ada Orang Ketiga Antara Al dan Prilly | Grid.ID https://t.co/RCAdp1JjwC
— Grid.ID (@grid_id) September 3, 2017
si pemilik akun juga mencantumkan video wawancara salah satu stasiun televisi swasta, pada pengungsi Rohingnya.
Postingan itu banyak dapat respon dari netizen.
Sampai dishare lebih dari 15 ribu kali.
(BACA : Begini Pentingnya Produk Makeup Bagi Caca tengker, Sampai Suaminya Tahu Banget)
Tapi siap sangka, apa yang dibagikan oleh @Stefanus Robby Cahyadi G ternyata hoax.
Itu terungkap setelah pemilik akun @Leo Galuh melakukan klarifikasi.
Leo Galuh sendiri merupakan reporter tvOne yang melakukan wawancara.
Apa yang dicantumkan @Stefanus Robby Cahyadi G, merupakan hasil wawancara 2015 silam.
(BACA : Keterlaluan, Habis Kondangan Hengky Kurniawan Malah Sindir Para Jomblo Kayak Gini)
Selengkapnya, ini yang ditulis @Leo Galuh.
"[DISINFORMASI]
Pengungsi Rohingya Menertawakan Indonesia Miskin!
Sumber akun : https://www.facebook.com/stefanus.robbie.3…
[KLARIFIKASI]
Beredar sebuah postingan yang memuat unsur disinformasi dan penghasutan. Akun tersebut sangat jelas mengambil sumber dari Youtube dan beberapa link media online.
Pada video yang diambil tersebut menayangkan wawancara live saya dengan Saleem, salah satu pengungsi Rohingya di Aceh pada tahun 2015 silam.
Saya tegaskan bahwa sejak April 2016 saya sudah tidak berkarya untuk tvOne. Peliputan pengungsi Rohingya di Aceh dilakukan pada bulan Mei 2015. Selama hampir satu bulan saya berada di lokasi pengungsian. Saya bergaul dan bersahabat dengan pengungsi Rohingya hingga hari ini. Tidak pernah keluar dari ucapan mereka bahwa Indonesia miskin. Kawan kawan Rohingya sangat berterima kasih atas kebaikan warga Indonesia terlebih masyarakat Aceh yang sudi menampung mereka. Apalagi liputan 2015 tersebut sudah tidak relevan dengan situasi saat ini.
Postingan tersebut sangat berbahaya karena sangat salah kaprah. Video wawancara live tersebut berdurasi lebih dari 3 menit, sedangkan yang dikutip oleh akun https://www.facebook.com/stefanus.robbie.3…
hanya berdurasi 1 menit. Itu pun menjelang bagian akhir wawancara. Pihak yang memposting tersebut sangat tidak memahami konteks dan fakta di lapangan. Ditambah dengan opini pribadi yang sama sekali tidak tepat.
Saya harap kawan kawan bisa memahami suatu konteks secara utuh, bukan sepotong sepotong. Apabila kawan kawan belum memahami konteks secara utuh, alangkah lebih baik untuk menahan diri beropini yang bersifat sok tahu. Bila ingin menunjukkan empati kepada Rohingya, tunjukkanlah dengan cara yang positif, produktif dan elegan. Bila tidak sependapat dengan semua yang berkaitan dengan Rohingya, sungguh bijak untuk diam dan menahan diri.
Kisah seputar Rohingya merupakan kisah sedih kemanusiaan. Tanpa perlu melihat latar belakang mereka, Rohingya layak dibantu sesuai cara kita masing masing. Toh kawan kawan Rohingya tidak akan menanyakan agama kita saat memberi bantuan kepada mereka. Itu sudah terbukti, saya alami sendiri. Saya Katolik, saya berwajah Tionghoa, saya berlidah Jawa. Saya bergaul akrab dengan mereka hingga hari ini tanpa suatu kendala apapun. Pengungsi Rohingya butuh bantuan, saya membantu mereka atas dasar kemanusiaan dan cinta kasih. Sesederhana itu.
Berikut saya sertakan juga seperti apa kondisi pengungsian Rohingya pada tahun 2015 silam. Semua foto saya ambil menggunakan gawai pribadi.
Semoga bermanfaat,
Salam."