Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Natalie Sarah acungi jempol untuk keberagaman dan toleransi antar agama di keluarga besarnya. Diketahui, Natalie Sarah sudah menjadi mualaf sejak Juli 2001. Meski demikian, ia tetap mendampingi ibunda dalam prosesi ibadah tutup peti hingga pemakaman.
(BACA: Haru! Begini Cara Natalie Sarah Tebus Perasaan Bersalah Pada Ibunya)
Apalagi sang ibunda, wanita kelahiran 33 tahun lalu itu mengaku ibundanya adalah sosok yang 'asyik' dan memiliki pemikiran yang terbuka soal keyakinan.
"Pokoknya mamah orangnya asyik, keluarga juga asyik. Beragamanya menghargai, mendukung satu sama lain," kata Natalie saat ditemui Grid.ID usai pemakaman sang ibunda di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Senin (18/9).
(BACA: Ibunda Hembuskan Napas Terakhir, Natalie Sarah Ada Kenangan yang Tak Bisa Terulang)
"Tapi ya gak dibawa ribet, masing-masing kita dateng mereka menghargai meski enggak ikut campur sama prosesnya," sambungnya.
Menurutnya apapun kepercayaannya, ia yakin yang terbaik untuk ibundanya. Ia pun tak lupa mendoakan ibunda tiap saat.
"Cuma berpartisipasi aja, doa cuma dalam hati," tutupnya.
Ibunda Natalie Sarah, Nurmiati Siahaan meninggal di usia 60 tahun ketika sedang menjalankan perawatan di RS Kanker Dharmais. Ia meninggal karena kanker payudara yang sudah menyebar sampai paru-paru dan jantung.
Kondisi wanita yang berprofesi sebagai guru itu semakin memburuk ketika terserang stroke. Ibunda Natalie dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur. (*)
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Dwi Lanang Sentosa |
Editor | : | Dwi Lanang Sentosa |