Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti
Grid.ID – Persaingan tentu menjadi hal yang sangat wajar terjadi di dunia bisnis.
Sama-sama mencari keuntungan dengan menjual keunggulan karakter produknya masing-masing menjadi isu yang sangat umum di dunia bisnis komersil.
Begitu pula yang terjadi pada bisnis mode yang sekarang ini tumbuh semakin pesat dan banyak menjadi incaran para pebisnis atau pengusaha muda Indonesia.
Bagaimana tidak, fashion menjadi bagian terpenting dari sebuah gaya hidup sehati-hari.
Sehingga, bukan tak mungkin para pengusaha mode meraup untung besar dari berjualan produk yang dipakai sehari-hari.
Sekarang ini banyak bermunculan desainer muda berbakat dengan talenta menakjubkan yang kebanyakan juga berbekal pengalaman mengecap pendidikan merancang busana secara resmi.
Tentu saja, kemajuan ini juga diiringi oleh isu negatif seputar plagiarisme yang banyak ditemukan dalam dunia fashion.
Apalagi mengingat sekarang ini siapa saja bisa menjadi seorang pebisnis mode melalui kecanggihan teknologi informasi dan media sosial.
( BACA : Lagi Tren, Model T-Shirt Ini Bikin Penampilan 5 Selebgram Makin Seksi, Awkarin Juga Sering Pakai loh )
Sekali kamu mengunggah sebuah foto karya koleksi yang disukai khalayak, secepat itu pula karyamu bisa dicontek dengan orang tak tak bertanggung jawab di luar sana.
Ini penuturan seorang fashionpreneur Aju Isni Karim yang berada di belakang label L.tru tentang plagiarisme dalam dunia fashion saat ditemui tim Grid.ID di butik ma.na miliknya di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan pada Senin 18 September 2017 kemarin.
Isni sapaan akrabnya melontarkan jawaban inspiratif untuk menyikapi plagiarisme dalam dunia fashion yang sangat mungkin terjadi dalam ketatnya persaingan dunia bisnis.
"Bagi aku kita nggak boleh sebut itu plagiat, mungkin baiknya kita sebut dengan kata terinspirasi biar terkesan lebih sopan, ya," jelas wanita yang berusia 45 tahun ini.
Isni juga menjelaskan bahwa jika karyanya dicontek, berarti karyanya adalah hal bagus yang banyak membuat orang terisnpirasi dalam merancang busana.
( BACA : Buat Kamu yang Mau Bisnis Online, Ini Tips Melihat Tren Fashion Biar Dagangan Laris Manis! )
"Terinspirasi boleh, asalkan jangan terlalu sama persis ya. Pasti kan setiap perancang punya ciri khas masing-masing, seperti misalnya aku terinpirasi dengan desain seseorang tapi aku memambahkanya dengan ciri khas aku seperti pemilihan warna yang deep dan aksen-aksen lain yang lebih orisinil," jelas Isni.
Dengan mempertahankan orisinalitas terhadap karya busananya, Isni pun berhasil merintis tiga merek busana hijab seperti Ma.na, Ka.na dan L.tru yang telah ia rintis sejak 12 tahun yang lalu.
Bagaimana menurut kamu? (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |