Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti
Grid.ID – Kanker terdengar seperti penyakit yang banyak menyerang usia dewasa, ya? Padahal kenyataannya tidak sama sekali.
Kesalahan persepsi ini yang cenderung sudah mengakar di masyarakat yang kemudian berdampak pada penurunan kesadaran untuk mencegah penyakit kanker sejak dini.
Dalam banyak kasus, ditemukan bahwa sel kanker yang sebenarnya sudah ada di setiap tubuh manusia bukan tak mungkin berkembang akibat berbagai faktor pada usia kanak-kanak.
Hal ini dijelaskan oleh dr. Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA, IBCLC salah satu dokter yang turut membantu di Yayasan Anyo, ia menjelaskan 3 fakta penting tentang kanker saat ditemui Grid.ID di acara Anniversary 88th Optik Tunggal yang diadakan pada hari Selasa (19/09), di kawasan Menteng Jakarta.
Sang dokter menjelaskan bahwa harus ada kesadaran sejak dini terhadap penyakit membahayakan kanker yang bisa saja menyerang kelompok usia kanak-kanak.
Lalu, kenapa bahaya kanker pada anak-anak lebih mengerikan ketimbang pada usia dewasa, berikut pemaparan dr. Edi Setiawan pada Grid.ID:
1. Kita nggak tahu penyebabnya
"Kanker itu bisa datang kapan saja dan nggak bisa ada yang tahu penyebab spesifik dari kanker tersebut," jelas dokter berbadan gempal ini.
Menurutnya perlu ada pemeriksaan secara rutin apabila ada gejala, dan keluhan dari sang anak meskipun itu hanyalah sebuah benjolan kecil pada tubuh sang anak.
2. Kita nggak bisa cegah
Sehebat apapun orang tua menjaga dan merawat sang buah hati, jika kanker sudah menyerang tidak ada yang bisa menyangkal hal tersebut.
"Kanker itu kayak takdir, sehebat apapun orang tua dalam melindungi si anak, kalau Tuhan sudah mentakdirkan maka tak ada yang bisa terhindar dari penyakit ganas tersebut," jelas dr.Edi.
( BACA : Talc dalam Bedak Bayi Diduga Sebagai Penyebab Kanker Ovarium, Benarkah? Ini Jawabnya )
3. Tidak bisa dideteksi dini
Sekali lagi, kanker bisa datang secara tiba-tiba tanpa ada keluhan atau gejala yang spesifik dari penyakit tersebut.
Untuknya, kita harus melakukan pemeriksaan jika sang anak mengalami benjolan kecil yang mungkin belum terasa mengganggu.
Karena kanker lebih mudah dilakukan penjinakan jika masih dalam stadium yang rendah, ketimbang sudah dalam stadium yang terbilang parah.
Terlebih bila kanker menyerang pada mata, sang dokter hanya bisa menyelamatkan nyawa, tapi tidak dengan penglihatan dari sang pasien.
Karena biasanya pasien datang di kondisi yang sudah parah, dan baru menyadari bahwa gangguan penglihatan tersebut akibat dari kanker yang menyerang.
Sang dokter pun berpesan agar waspada jika ada benjolan, karena lebih baik deteksi sejak awal daripada kondisi sudah lanjut dan sulit untuk diobati. (*)
Megahnya Rumah Inul Daratista di Kampung Halaman yang Dibangun dengan Cara Ngutang, Luas Kamar Mandinya Bikin Melongo
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |