Padahal Burslem merupakan kota di Inggris tujuan para wisatawan mancanegara maupun lokal.
Di situ berjajar toko-toko dan restoran yang megah nan banyak yang menjual kerajinan dan makanan khas burslem.
( BACA : Tidak Muluk - Muluk , Ini Harapan Reza Rahadian Untuk Film Turah Di Oscar 2018 )
Namun setelah kehadiran internet orang-orang jadi malas berbelanja barang dan makanan di Burslem.
Dengan hanya memesan di toko online maka makanan dan kerajinan khas yang ada disana bisa sampai ke tangan pembeli yang berada di rumah.
Hal inilah yang membuat Burslem mulai ditinggalkan orang.
Toko-toko menjadi tutup.
Wisatawan mulai enggan berkunjung ke situ karena destinasi wisata di Burslem terletak pada kerajinan dan makanan khasnya yang sudah bisa didapatkan secara online.
Burslem menjadi kota Mati, seperti layaknya kota hantu.
Para pengusaha mulai gulung tikar karena tidak adanya pemasukan ke usaha mereka.
Hal itu diperparah dengan pajak yang tinggi dari pemerintah yang mencekik pengusaha di Burslem.
Setidaknya masyarakat asli kota itu masih ada yang bertahan demi mempertahankan kehidupan yang ada di kota itu.
Namun kita tidak tahu sampai kapan mereka akan bertahan.
(*)
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |