Grid.ID - Cewek millennials kayaknya nggak ada ya yang nggak kenal gadget.
Di era digital seperti sekarang ini banyak kemudahan yang kita dapatkan.
Segalanya serba praktis dan cepat baik dalam hal komunikasi maupun pekerjaan.
Sayangnya, koneksi sosial yang dilakukan tanpa henti, dapat meningkatkan risiko kecemasan, kelelahan dan stres, menurut sebuah survei dari American Psychological Association (APA).
(BACA: Selain Tingkatkan Libido, Ini Berbagai Manfaat Lain Buah Semangka!)
Dalam laporan yang bertema "Stress in America: Coping with Change," APA melakukan polling terhadap 3.500 orang dewasa usia produktif di AS selama lebih dari satu bulan.
Periset menemukan bahwa 86% dari peserta masuk dalam kategori "pemeriksa konstan”, yaitu rutin memeriksa email, mengirim dan membaca teks masuk, serta memantau akun media sosial akibat notifikasi yang selalu berbunyi.
Walau akses komunikasi menjadi semakin mudah, namun komunikasi digital tanpa henti ini dinilai periset dapat menciptakan sejumlah besar tekanan dan kecemasan, terutama akibat pekerjaan yang seakan tanpa henti.
Peserta yang teridentifikasi sebagai pemeriksa konstan melaporkan tingkat stres rata-rata 5,3 hingga 6 dari skala dari 1 sampai 10 (di mana 1 "hampir tidak ada stres" dan 10 adalah "sering tertekan dan stres").
(BACA: Sirsak, Buah yang Kaya Manfaat, Dari Insomnia Sampai Kanker Bisa Disembuhkan loh)
Umumnya, tingkat stres di atas 5 ditkamui dengan gejala; sulit tidur nyenyak, sering merasa kurang bergairah, jantung berdebar dan cemas tiap kali notifikasi tentang pekerjaan masuk, hingga mudah marah.
Menariknya, 65% dari semua responden mengatakan bahwa penonaktifan notifikasi berkala dan detoksifikasi digital penting untuk mempertahankan kewarasan mereka, meskipun hanya 28% yang benar-benar melakukannya.
"Mengambil detoks digital adalah salah satu cara paling bermanfaat untuk mengelola stres terkait penggunaan teknologi," kata Lynn Bufka, Ph.D., direktur eksekutif asosiasi APA untuk penelitian dan kebijakan praktik. "Pemeriksa konstan bisa mendapatkan keuntungan dari membatasi penggunaan teknologi dan kehadiran mereka di media sosial."
Walau tampaknya sulit terpisah dari dunia digital, Bufka menyarankan Kamu untuk mematikan notifikasi pada saat-saat tertentu, yaitu saat berada di gym, mengemudi, menikmati santapan, 30 menit menjelang tidur, serta liburan.
Kamu juga bisa menjadwalkan cuti gawai setidaknya selama 1 hari di akhir pekan atau hari libur. Cukup mematikan notifikasi di saat-saat itu, dapat menghindari Kamu dari kecemasan, kelelahan dan stres akibat pekerjaan. (Kompas.com/Ayunda Pininta)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Stres, Coba Matikan Notifikasi Ponsel"
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |