Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Masih ingat Pasha 'Ungu'?
Vokalis ganteng pujaan hati bayak wanita ini telah menjalani kehidupan baru sebagai Wakil Wali Kota Palu.
Otomatis, ini membuat mantan pramugari Garuda Indonesia, Adelia Wilhelmina kini juga menetap di kota Palu, Sulawesi Tengah.
Tak hanya sekedar jadi ibu yang mengurus keluarga, ternyata masyarakat juga harus dia urus.
Ada banyak jabatan organisasi yang harus dia pikul sebagai istri wakil kepala daerah.
(Baca juga: Kece Banget! Bukan Girls Squad, Ini loh Geng Sosialita Bella Shofie )
Padahal, Adelia punya tanggungan 3 anak tiri, 4 anak kandung, dan 1 suami lho.
Sebelumnya sang vokalis Ungu ini telah memiliki 3 anak dari pernikahan sebelumnya.
Okie Calerista Agustina adalah istri pertamanya.
Hasil dari hubungan ini melahirkan Keisha Alvaro Putra Sigit, Shakinah Azalea Napadha, Nasha Anaya Putri Valentina Pasha.
Pasha, kemudian berpisah dengan Okie pada tahun 2009.
Di tahun 2011, Adelia dipersunting.
Bersama Adelia, Pasha dikaruniai 4 anak.
Luar biasanya, mereka hanya butuh waktu 6 tahun untuk melahirkan anak-anak tersebut.
(Baca juga: 5 Artis Ini Hamil Saat Usianya Masih Sangat Muda, No 4 Melahirkan Saat 19 Tahun)
Mereka semua adalah Dewa Hikari Zaidan Ibrahim, Sakha Dyandra Sultan Yusuf, Aliyan Akhtar Raja Sulaiman, dan Princess KAyla Mutiara Pasha.
Setelah jadi pejabat daerah, Pasha ternyata sempat terkena skandal cukup menghebohkan lho.
Masih inget dengan kejadian yang ini?
Saat belum 1 tahun menjabat, vokalis ganteng ini malah ngontrak rumah di kompleks elit perumahan CitraLand Waterfront City, Palu.
(Baca juga: Muncul Logo Toilet Baru Selain Pria dan Wanita, Netizen: Jijik!)
Padahal ada rumah dinas yang telah disediakan untuknya.
Atas keputusannya ini, DPRD kota Palu mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) agar tak menanggung biaya kontrakan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota.
Ridwan H Basatu mengatakan bahwa, Pemkot Palu telah menyediakan rumah jabatan di Jalan Balai Kota Selatan.
Aturan ini sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(Baca juga: Kini Tinggal di Malaysia, Ini Kebiasaan Laudya Cynthia Bella yang Bikin Orang Rumah Rindu)
Dikutip wartawan Grid.ID dari Bangka Pos, Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kota Palu tersebut berujar, "Pemkot Palu jangan membayar kontrakan Pribadi Sigit Purnomo Said."
Menurut dia waktu itu, rumah kontrakan pribadi Pasha tak boleh dibebankan pada APBD kota Palu.
Sebab ini justru akan menjadi persoalan tentang penggunaan anggaran daerah.
Awalnya bagian rumah tangga dan umum di Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Palu enggan mengakui APBD digunakan membayar kontrakan Pasha.
(Baca juga: Sadis! Gadis Cantik Ini Wajahnya Hancur Berantakan! Penyebabnya karena Hal Ini!)
Setelah DPRD menelusuri, mengkaji, serta melakukan evaluasi secara seksama, baru mereka mengakui adanya penggunaan APBD untuk membayar hunian elit tersebut.
Pasha semestinya tak menggunakan APBD untuk membayar atau melunasi kontrakan elitnya.
Kontrakan pribadinya tersebut tak ada kaitannya dengan pemerintah atau keuangan daerah.
Tak diperbolehkan sewenang-wenang dalam menggunakan anggaran demi kepentingan pribadi.
(Baca juga: Miris! Detik-Detik Ibu Hamil Melahirkan di Pasar, Jadi Kesel Ngelihat Orang Sekitarnya)
Hal ini lebih tegas harus dilakukan, sebab Kota Palu masih membutuhkan banyak pembangunan.
Ada kepentingan dan kesejahteraan masyarakat yang harus diutamakan ketimbang mengurus kepentingan pribadi.
Sebelum akhirnya jadi Wakil Wali Kota Palu, muncul pembahasan panjang soal daerah pemilihan mana yang akan diikuti Pasha.
Partai pengusungnya, Partai Amanat Nasional (PAN), menegaskan bahwa Pasha merupakan publik figur yang memiliki daya tarik.
(Baca juga: Ini Dia Kumpulan Foto Pernikahan Vicky Shu dan Ade Imam, Duh..Menawan dan Tradisional Bangett!!)
Ini membuat dirinya bisa ditempatkan di daerah mana pun dalam pilkada.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Kompas, Pasha menegaskan bahwa dia hanya mau jadi kepala daerah bila ditempatkan di kota kelahirannya.
Selama 2 tahun terakhir, dia telah mengkaji beberapa persoalan di Palu.
Beberapa hal yang perlu diperbaiki, misalnya, mengenai pembangunan infrastruktur kota dan perbaikan sarana pendidikan.
(Baca juga: Terekam CCTV, Wanita Ini Menarik Celana Dalam dan Melakukan Tindakan Tidak Senonoh, Memalukan!)
Selain itu, yang terpenting mengayomi seluruh masyarakat daerah tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan tertentu.
"Yang harus dimiliki adalah wawasan kebangsaan dengan tak mengotak-kotakkan masyarakat," ungkap Pasha.(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |