Grid.ID - Kawanan perampok di Medan, Sumatera Utara mengganas.
Dalam waktu kurang dari 24 jam, sudah 2 orang pengendara yang tewas.
Kejadian itu sama-sama terjadi pada pengemudi kendaraan umum berbasis online.
Bedanya, pembunuhan pertama terjadi pada pengojek online dan kemudian supir taksi online.
(BACA : Ini Dia Kejutan dari Vivo dan Grab Menjelang Grand Launch Vivo V7+)
Baik si pengojek online maupun supir taksi online, sama-sama mederita luka tusuk.
Seperti ini kronologisnya.
1. Ridwan Limbong
Saat pengojek online ini hendak menjemput penumpangnya, dia dihadang perampok.
Korban yang Warga Helvetia Barat, Kecamatan Helvetia sekitar pukul 04.00 WIB, melintas di bundaran Hotel Pardede Medan, Sumatera Utara (23/9/2017).
Ridwan Limbong mengendarai motor Honda Vario BK 2132 AHC dan kemudian dihentikan 4 perampok.
Karena melawan, salah satu perampok menusukkan pisau ke tubuh korban.
(BACA : Nggemesin! Saat Anak Anang Hermansyah 'Todong' Presiden Jokowi, Ini Loh yang Diminta Sama Acio)
Warga yanga mendengar teriakan korban saat terkena tusukan, kemudian berdatangan.
Oleh warga Ridwan Limbong dilarikan ke RS Boloni, namun sayang nggak ada dokter disana.
Selanjutnya korban dibawa ke RS Bhayangkara, namun sayang nyawanya nggak tertolong diduga akibat kehabisan darah.
2. David Julher Simanjuntak
Minggu dini hari, sekira pukul 01.00 WIB, pria bertubuh gempal dengan kaus hitam dengan celana jeans biru terkapar di parit tepat di Jalan Sempurna, Kecamatan Medan Kota.
Korban mengendarai Toyota Avanza putih dengan nomor polisi BK 1281 BP.
Korban menerima orderan terakhir dari calon penumpang yang berada di Jalan Sutomo menuju Jalan Wahidin, Medan.
Kondisi korban saat dilakukan autopsi sungguh tragis.
(BACA : Heboh Lelang Perawan di Nikahsirri.com, Gadis Ini Sudah Kantongi Rp 33 Milyar Gegara Hal Itu)
Bagian tengkorak belakang pecah diduga akibat pukulan.
Di sekujur tangannya terdapat luka sayatan.
Tepat di dada, terdapat luka tusukan yang diduga penyebab kematian.(*()
Nyesek, Paula Verhoeven Kirim Pesan Ini ke Kedua Putranya Lantaran Ingin Pamit ke Belanda untuk Kerja: Harusnya Anak-anak Ikut
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |