Laporan Wartawan Grid.ID, Nurul Nareswari\
Grid.ID – Memerankan film sebagai wanita Sumba membuat Marsha Timothy harus belajar dialek dan kebiasaan masyarakat Sumba langsung dari sumbernya.
Namun, ada kejadian lucu saat Marsha Timothy dan tim film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak.
Meski didatangi artis, ternyata masyarakat Sumba tidak antusias menyambut para pemain terutama Marsha Timothy yang ingin belajar di sebuah pasar di Sumba.
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak Raih Standing Ovation di Cannes 2017 | Grid.ID https://t.co/9fDrpuip5I
— Grid.ID (@grid_id) September 26, 2017
"Biasanya kalau seleb yang seperti Marsha, ke manapun selalu surprise ya. Kita observasi masuk-masuk ke pasar. Ada dialog yang lucu," ungkap Egi Fedly salah satu pemain film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak di Grand Indonesia, Senin (25/9/2017).
"Jadi singkatnya dia bilang ke ibu-ibu itu dengan bahasa sumba yang intinya 'bu kita ada tamu dari Jakarta mau syuting film, diajak ngobrol ya' dan terus si ibu itu melirik dan jawab 'saya malas'," cerita Egi.
Marsha pun mengungkapkan saat itu dirinya seperti dicampakkan.
Meski begitu, masih ada beberapa masyarakat Sumba yang masih peduli.
"Sebenarnya sih ada yang aware ada yang enggak. Contohnya ibu itu yang nggak peduli mau apa kek, mau main film atau apa. Banyak juga yang nggak peduli," ungkap Marsha
"Karena kan hidup mreka tuh keras ya. Jadi nggak semua antusias dengan kedatangan artis. Cotohnya ibu itu ya ada," lanjutnya. (*)