Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere
Grid.ID – Korban overdosis parasetamol dapat diselamatkan dengan penangkal baru.
Obat penawar ini bisa melindungi hati dan kerusakan ireversibel.
Dilansir dari dailymail, Grid.ID menemukan bahwa saat ini pengobatan darurat harus diberikan dalam waktu delapan jam setelah overdosis.
(BACA : Tak Hanya Istri Engku Emran, 3 Artis Ini Gunakan Sepatu dengan Model yang Sama! Siapa Aja sih? )
Setelah waktu ini, penumpukan bahan kimia perusak yang dikeluarkan oleh hati menjadi tidak mungkin untuk ditangkal.
Kerusakan pada organ kemudian menjadi permanen.
Parasetamol merupakan obat yang paling banyak dibeli yang bisa mengurangi rasa sakit dan demam.
Obat flu sering mengandung parasetamol dan para ahli mengatakan hal ini dapat menyebabkan orang mengambil lebih banyak dari yang mereka perlukan.
Setiap tahun, lebih dari 50 ribu pasien memerlukan perawatan di rumah sakit karena overdosis, baik disengaja maupun tidak.
Dari sekian jumlah ini, terdapat 200 kasus kematian.
Obat penawar saat ini N-acetylcysteine, mencegah kerusakan yang disebabkan oleh bahan kimia yang disebut NAPQ yang terbentuk di hati bila terlalu banyak parasetamol yang dikonsumsi.
NAPQ menempel pada protein dalam sel hati dan menyebabkan kematian.
Penangkal baru, Aladote, bekerja dengan cara yang berbeda.
Penangkal ini bertindak di dalam sel untuk melindungi dari rangkaian kejadian kimia yang menyebabkan kerusakan.
Percobaan awal menunjukkan bahwa mungkin efektif hingga 36 jam setelah overdosis.
Ahli toksikologi, Profesor James Dear, akan melakukan uji coba pertama terhadap 24 pasien di Edinburgh akhir tahun ini.
Bahan aktif di Aladote sudah dilisensikan sebagai pengobatan untuk mencegah kerusakan saraf dalam kemoterapi.
Dr Dear, yang merawat korban overdosis parasetamol mengatakan, "Selama 24 jam pertama setelah keracunan, orang biasanya hanya mengalami sedikit atau tanpa gejala.
Oleh karena itu, banyak pasien datang ke rumah sakit pada tahap akhir sehingga pengobatan standar saat ini tidak cukup untuk mencegah kegagalan hati akut.
Begitu hati telah rusak melebihi titik tertentu, tidak ada jalan yang terlepas dari transplantasi hati,” ungkapnya.
Overdosis parasetamol yang disengaja adalah metode yang paling umum untuk usaha bunuh diri di kalangan remaja berusia antara sepuluh sampai 19 tahun.
Prof Dear berkata, "Sangat menyedihkan bila berhadapan dengan orang yang hatinya telah rusak dan tidak ada yang bisa kita lakukan,” tambahnya.
(BACA : Dulunya Gundul, Kini Penampilan Pemeran Ronaldowati Bikin Pangling! Kamu Tau Namanya? )
Jadi, jika kamu mengalami overdosis yang tidak disengaja, segera ke dokter secepatnya ya. (*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |