Laporan wartawan Grid.ID, Aditya Prasanda
Grid.ID - Cantik, tinggi, elegan, dan bisa terbang kemanapun merupakan sederet citra pramugari yang menjadikannya profesi impian banyak wanita muda.
Namun tidak dapat dipungkiri, dengan sederet 'mitos' tentang pramugari, profesi ini juga tak lepas dari stigma negatif masyarakat.
Antara lain, beredarnya rumor bahwa pramugari bisa diajak bercinta secara berbayar.
Ada pula rumor yang menyebut bahwa seorang pilot biasa mengajak pramugari untuk berhubungan intim di luar penerbangan.
Sebuah artikel yang diterbitkan media Jepang, Shukan Post, membahas soal praktik ini.
Artikel ini diterjemahkan dan ditulis ulang oleh The Daily Mail.
Dalam wawancara itu, seorang pramugari maskapai di Jepang menyebut, gaji yang rendah telah membuat pramugari-pramugari di Jepang mengambil kerja sampingan sebagai pemuas nafsu pilot.
Heboh Pria 21 Tahun Nikahi Nenek 70 Tahun, Riasan Wajahnya Bikin Pangling, Kayak Masih Gadis!
Berdasarkan pengakuan pramugari itu, mereka bisa meraup Rp 5,6 juta dan Rp 8,4 juta untuk waktu 90 menit pelayanan.
Mereka yang berusia di bawah 30 tahun bisa memasang tarif paling tinggi.
Bahkan untuk melakukan hal itu para pramugari dibantu oleh seorang mucikari wanita.
Nah, ternyat ada kode sendiri dari pilot untuk pramugari yang dipilihnya.
4 Fakta Tentang 'DJ Syariah' Dipha Barus, DJ Indonesia Kelas Dunia yang Tetap Membumi
"Pilot biasanya memberi kode dengan tangannya jika dia tertarik bercinta dengan seorang pramugari," kata seorang awak pesawat.
Pelacuran sebagai usaha sampingan pramugari ini rupanya sudah menjadi bagian dari sejumlah maskapai penerbangan di Jepang.
Mereka terpaksa melakukannya karena gaji mereka dipotong perusahaan tempat mereka bekerja.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan, gaji pramugari terus merosot secara signifikan.
Gaji pramugari Jepang pada 2004 berkisar Rp 522 juta setahun.
Pada 2013 terjadi penurunan hingga menjadi Rp 410 juta setahun.
Padahal di Jepang, menjadi pramugari adalah profesi impian banyak kaum hawa.
Puluhan ribu perempuan Jepang mendaftar jadi pramugari di sejumlah maskapai besar.
Dari pengakuan seorang pramugari Jepang berumur 30 tahun, praktek terselubung itu sudah ada beberapa tahun, bahkan sebelum ia bekerja tahun 2007.
'Melayani' Birahi Penumpang
Lain di Jepang, lain pula kasus yang dialami pramugari-pramugari ini.
Seorang pramugari mampu meraup 650ribu poundsterling atau Rp14 miliar dari hasil pelayanan esek-esek dengan penumpang pesawat.
Upah fantastis itu diraup selama 2 tahun dengan melakukan layanan khusus itu.
Aktivitas bercinta ini biasa dilakukan di dalam toilet pesawat.
Hamil Selama 46 Tahun, Wanita Ini Akhirnya Melahirkan! Lihat Bayinya, Bikin Syok
Kegiatan terlarang kru wanita di pesawat itu berlangsung tanpa diketahui kru lain.
Hingga akhirnya Ia tertangkap basah usai berhubungan seks di toilet.
Akhirnya, sang pramugari itu dipecat.
Tidak disebutkan pasti nama maskapai penerbangan tersebut.
Namun dilaporkan terduga adalah pramugari maskapai di Timur Tengah.
Mengerikan, Lagi Nunggu Lampu Hijau, Pengendara Motor Dilibas Mobil Ambulans, Lihat Videonya
Pramugari itu sudah dipecat dan dideportasi seperti dikutip Grid.ID dari Tribunnews.
Seorang sumber kepada media Arab Saudi, Sada, mengungkapkan:
"Pramugari itu mengakui telah bercinta dengan banyak penumpang selama penerbangan. Ia melakukannya di penerbangan jarak jauh antara Negara-negara Teluk dengan Amerika Serikat."
Seorang sumber lain dari maskapai terkait mengatakan, perempuan itu menetapkan tarif bercinta 1.500 pound atau Rp32 juta untuk tarif sekali berhubungan.
Anehnya, ada saja penumpang yang rela membayar tarif sebesar itu.
Kasus serupa juga pernah terjadi pada sebuah maskapai di Tiongkok.
Dikutip dari Oriental Sunday, seorang pramugari bernama Liu Riu Qi juga sempat menggegerkan netizen saat foto-fotonya meng-oral seorang penumpang beredar.
Kasus ini bahkan sempat membuat masyarakat setempat ingin memboikot maskapai tempatnya bekerja karena dianggap lalai menangani tindakan seorang pekerjanya. (*)
Foto di dalam Kamar Tersebar, Dewi Perssik Dituding Pacari Berondong, sang Biduan Auto Murka: Dia Itu Keluarga Besar Saya!
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |