Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta Amadeus
Grid.ID - Hamil memang bukan perkadara mudah bagi wanita.
Selain karena ada manusia lain di dalam tubuh, waktu kelahiran adalah hal penting.
Namun pasangan ini sudah bersiap utnuk kelahiran anak mereka sampai suatu hari peristiwa ini terjadi.
Dilansir World of Buzz, mereka adalah Dr Irina Ishak (35) dan suaminya, Hakam Razak (36).
Rupanya mereka memutuskan untuk berlibur ke Inggris sekalian mengunjungi adik Irina di Oxford pada akhir bulan Juli.
(BACA JUGA: Menyentuh! Wanita Ini Bercerita Kisah Nyata Anak Baik-baik Yang Jadi Pelaku Kriminal)
Dokter kandungan mereka juga telah mengizinkan wanita yang sedang hamil 28 minggu itu.
Sayangnya, Irina menderita pretern dini dan harus melahirkan Amin Mikael pada tanggal 3 Agustus di Oxford.
Dia lahir 10 minggu lebih awal dari perkiraan saat usia kandungan masih 30 minggu 2 hari.
Saat bayi kecil ini lahir mereka sedang dalam posisi membutuhkan sejumlah besar uang untuk biaya rawat inap.
Karena prematur, anaknya harus tinggal di NICU sampai dia cukup stabil untuk dipulangkan.
(BACA JUGA:Pegawai Toko Terkejut! Pembeli Bawa Ratusan Koin Untuk Beli Barang Ini, Netizen Iri! )
Meskipun beratnya bertambah, namun dia masih mengalami komplikasi dan rumah sakit menyarankan bayi itu boleh pulang ketika sudan berusia 38-40 minggu.
Mereka memperkirakan biaya media adalah mencapai Rp 36 juta per hari sehingga jumlahnya mencapai lebih dari Rp 1,8 miliar.
Jumlah itu sangat banyak karena mereka dihitung sebagai wisatawan internasional yang dikenai biaya 150% dari tarif standar di Inggris.
Pasangan ini juga menyadari bahwa asuransi dan tabungan mereka tiduk akan cukup.
(BACA JUGA:Pegawai Toko Terkejut! Pembeli Bawa Ratusan Koin Untuk Beli Barang Ini, Netizen Iri! )
Mereka mencoba meminta rumah sakit untuk mengurangi biaya itu tetapi mereka sadar memang itu tidak mungkin.
Irina bekerja sebagai dokter bedah di Kuala Lumpur sementara suaminya adalah seorang insinyur.
Ini adalah anak kedua mereka setelah seorang gadis berusia 3 tahun bernama Alya.
Akhirnya mereka mendapat simpatisan yang menyumbang.
Sejauh ini sudah terkumpul Rp 600 juta.
Mereka hanya berharap anak mereka dapat sehat dan pulang dengan selamat.
Mereka juga bersyukur dokter dan rumah sakit mereka telah memberikan pelayanan kelas dunia.
(*)
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |